Kasus kiper muda asal Bandung, Rizki Nur Fadhilah, yang nyasar ke Kamboja akhirnya mendapat perhatian serius dari pemerintah. Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) kini bergerak cepat. Mereka tak main-main, loh. Langkah konkret yang diambil adalah dengan menggandeng Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk membongkar jaringan agen nakal yang diduga membawa Rizki ke negara itu.
Wakil Menteri P2MI, Zulfikar Ahmad Tawalla, mengonfirmasi hal ini. "Koordinasi dengan Polri sudah kita jalankan untuk mengusut agen ilegal, termasuk para perekrut online dan travel yang memberangkatkan orang tanpa mengikuti prosedur yang benar," ujarnya, Jumat (21/11/2025).
Menurut Zulfikar, pihaknya akan mendalami banyak hal. Mereka akan memastikan status penempatannya, bagaimana jalur keberangkatannya, dan tak lupa mengecek apakah ada indikasi eksploitasi terhadap korban. Di sisi lain, koordinasi dengan KBRI di Phnom Penh juga terus diintensifkan untuk memantau kondisi Rizki dari dekat.
Rencana ke depannya cukup komprehensif. "Kami akan berikan pendampingan penuh, mulai dari fasilitasi pemulangan, bantuan trauma healing, hingga pemulihan kondisi sosial dan ekonominya," jelas Zulfikar. Tak cuma itu, kasus ini juga akan dilaporkan ke Gugus Tugas TPPO dan dimasukkan ke dalam sistem pengawasan nasional untuk memetakan jaringan pelaku.
Soal pencegahan, Kementerian P2MI punya sejumlah strategi. Salah satu fokusnya adalah memperketat screening di bandara, terutama untuk pemegang visa turis yang hendak ke Kamboja, Laos, atau Myanmar. Visa turis ini sering dijadikan modus, jadi harus lebih waspada.
Artikel Terkait
Ketangguhan 27 Perupa Meriahkan Pameran Seni Rupa di Jakarta
Ledakan SMAN 72: Bahan Peledak Dibeli Online dengan Dalih Perlengkapan Ekskul
Skandal Pajak 2016-2020: Eks Dirjen Pajak Dicekal, Modus Pangkas Pajak Perusahaan Terkuak
Zona Biru COP30 Kembali Dibuka Usai Kebakaran, Negosiasi Malam Ini Ditiadakan