Kementerian Sosial lagi-lagi mendorong percepatan penyediaan lahan untuk Sekolah Rakyat. Di berbagai daerah, program ini terus digenjot. Bahkan, Wamenos Agus Jabo Priyono dengan tegas menyatakan bahwa ini adalah mandat langsung dari Presiden. Intinya, setiap kabupaten dan kota wajib memilikinya.
Nah, masalahnya seringkali terletak pada kesiapan lahan. Menurut Jabo, inilah faktor kunci yang menentukan cepat atau lambatnya pembangunan. "Ini program negara," ujarnya dalam keterangan resmi Kamis lalu (20/11/2025). "Setiap daerah harus punya Sekolah Rakyat, dan untuk itu, kesiapan lahan dari pemda mutlak diperlukan."
Pernyataan itu disampaikannya dalam audiensi bersama Pemerintah Kota Padang. Di sisi lain, meski program rintisan sementara diarahkan ke Dharmasraya, Jabo menegaskan bahwa Kota Padang tetap harus punya sekolah permanen di atas lahan milik pemkot. "Rintisan bisa jalan dulu sambil nunggu proses," katanya, "tapi lokasi permanennya harus jelas dan disiapkan oleh pemerintah kota."
Pertemuan itu sendiri dihadiri sejumlah pejabat setempat. Mulai dari Wakil Wali Kota Padang Maigus Nasir, Ketua DPRD Muharlion, hingga Ketua Komisi IV Iskandar. Tak ketinggalan perwakilan dari Dinsos dan Sekretariat Komite Nasional Disabilitas.
Dari sisi pemkot, komitmennya cukup kuat. Maigus Nasir menyebut bahwa Padang sudah menyiapkan beberapa opsi lahan. Salah satunya aset seluas 2,7 hektare yang masih bisa diperluas. "Sejak program ini diluncurkan Presiden, kami sangat berharap Padang bisa segera memiliki Sekolah Rakyat," ujar Maigus. Ia menambahkan, rencana anggaran untuk pembebasan lahan sudah disisipkan dalam RAPBD 2026.
Lahan yang diusulkan nantinya akan ditetapkan atas nama Pemkot. Dengan begitu, bisa digunakan lewat skema pinjam pakai untuk pembangunan oleh Kemensos.
Artikel Terkait
Saan Mustopa Tinjau Lokasi, Solusi Banjir 20 Tahun di Karangligar Dipercepat
Polda Riau Tanam 21.000 Pohon dalam Satu Hari, Pecahkan Rekor Penghijauan
Malang Genjot Koperasi Desa, Siapkan Bantuan Gedung hingga Truk
Gara-Gara Penipuan Online Tembus Rp 1 Triliun, DPR Desak Satgas Khusus Dibentuk