Rhoma Irama Soroti Lemahnya Peran Negara dalam Mengelola Kekayaan Seni

- Kamis, 20 November 2025 | 15:35 WIB
Rhoma Irama Soroti Lemahnya Peran Negara dalam Mengelola Kekayaan Seni

Di ruang rapat Baleg DPR, Jakarta, Kamis lalu, suara Rhoma Irama terdengar lantang menyampaikan kegelisahannya. Ia hadir mewakili PAMDI dalam RDPU membahas harmonisasi RUU Hak Cipta. Intinya sederhana tapi mendasar: pemerintah dinilainya belum sepenuhnya hadir untuk mengurus seni di tanah air.

"Harapan kami sebenarnya jelas," ujar Raja Dangdut itu. "Selama ini, menurut pengamatan saya, pemerintah belum benar-benar terlibat dalam pengelolaan seni secara menyeluruh." Pernyataannya itu disampaikan dengan nada serius, menekankan bahwa ini bukan sekadar omongan biasa.

Rhoma lantas menunjuk contoh nyata dari Amerika Serikat. Di sana, industri seni justru menjadi penyumbang devisa yang luar biasa besarnya, bahkan mengalahkan sumber daya alam. "Kalau kita lihat patokannya dari AS, pemasukan negara mereka dari seni itu luar biasa, melebihi kekayaan alamnya sendiri," paparnya. Ia yakin Indonesia punya potensi yang jauh lebih besar. Bagaimanapun, negeri ini kaya akan seni yang unik, yang tidak dimiliki negara lain.

Di sisi lain, ia juga menyoroti kesuksesan Korea Selatan. Dunia sedang demam Korea, entah lewat drama atau musiknya. Menurut Rhoma, semua itu terjadi karena ada campur tangan pemerintah yang serius di berbagai aspek kesenian. "Fenomena itu tidak muncul tiba-tiba. Ada peran negara di belakangnya," ungkapnya.

Oleh karena itu, ia berharap pemerintah Indonesia tidak tinggal diam. Yang dibutuhkan sekarang adalah komitmen nyata, bukan sekadar wacana. "Ke depan, bagaimana pemerintah bisa betul-betul terlibat dan hadir dalam mengelola berbagai macam seni dan budaya kita," imbuhnya. Harapannya jelas: agar kekayaan seni Indonesia tidak hanya jadi tontonan, tapi juga tumpuan.

Komentar