Kasus Peretasan CCTV Rumah Sakit India: Video Ruang Bersalin Diperjualbelikan di Telegram
Sebuah insiden keamanan siber yang serius terjadi di sebuah rumah sakit bersalin di India. Rekaman CCTV dari dalam rumah sakit, khususnya yang merekam aktivitas di ruang bersalin, dilaporkan berhasil diretas oleh pihak tidak bertanggung jawab. Video yang berisi privasi para perempuan hamil ini kemudian diperjualbelikan secara ilegal melalui platform pesan instan, Telegram.
Kronologi Peretasan dan Peredaran Video
Menurut laporan, pihak kepolisian di negara bagian Gujarat mulai menyelidiki kasus ini setelah menemukan video-video dari ruang bersalin yang beredar di platform YouTube. Video-video tersebut menunjukkan momen-momen privat seperti wanita hamil yang sedang menjalani pemeriksaan medis hingga proses penyuntikan. Dalam video yang beredar, terdapat tautan yang mengarahkan penonton untuk bergabung dengan sebuah saluran Telegram guna membeli rekaman yang lebih panjang dan lengkap.
Respons Pihak Rumah Sakit dan Perlindungan Korban
Direktur rumah sakit yang menjadi korban peretasan menjelaskan bahwa pemasangan kamera CCTV awalnya dimaksudkan untuk meningkatkan keselamatan para dokter dan tenaga medis. Untuk melindungi identitas dan privasi para perempuan yang menjadi korban, nama kota dan rumah sakit sengaja tidak disebutkan. Menariknya, tidak satu pun dari para pasien yang tampil dalam video tersebut yang secara resmi melaporkan kejadian ini kepada polisi.
Skala Besar Ancaman Keamanan Siber pada CCTV
Polisi mengungkapkan bahwa kasus ini hanyalah bagian kecil dari jaringan kejahatan siber yang masif. Diperkirakan, sekitar 50.000 CCTV di seluruh India telah berhasil dicuri datanya oleh para peretas dan kemudian dijual secara online. CCTV telah menjadi perangkat yang sangat umum digunakan di India, mulai dari mal, kantor, rumah sakit, sekolah, hingga kompleks apartemen dan rumah pribadi.
Artikel Terkait
Reka Ulang Pembunuhan Ilham Pradipta: Modus Lakban Pelat Nomor hingga Penculikan di Mall
Keterbukaan Informasi Publik: Kemnaker Wujudkan Good Governance & Raih Penghargaan PPID 2025
Kebakaran Palmerah: 57 Rumah Terbakar, Warga Padamkan Api dengan Air Kali Ciliwung
Rekam Jejak Feri Kopda: Pemberian Uang untuk Lakban hingga Motif Pencurian Rekening Dorman di Balik Pembunuhan Kacab Bank