Pameran Tatah 2026 sendiri dirancang dengan konsep yang berbeda. Acara ini akan difokuskan sebagai ajang seni ukir yang menitikberatkan pada aspek artistik, imajinasi, dan kurasi ketat. Tujuannya adalah untuk lebih menonjolkan nilai seni yang melekat pada setiap karya.
"Oleh karena itu, Pameran Tatah 2026 harus mampu menjadi wadah prestisius yang menampilkan karya seni ukir Jepara dengan kurasi yang kuat dan terpercaya," tegasnya.
Kunjungan kerja ini juga diisi dengan menyaksikan langsung proses pelatihan mengukir kayu yang diikuti oleh anak-anak berusia 10 hingga 12 tahun. Kehadiran Fadli Zon menegaskan bahwa regenerasi para pengukir muda adalah langkah vital untuk memastikan tradisi seni ukir Jepara tetap lestari dan diteruskan oleh generasi penerus.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kebudayaan juga melakukan dialog dengan para maestro ukir yang telah mendedikasikan hidup mereka untuk mengembangkan seni ukir Jepara.
Kunjungan ini merupakan bentuk nyata dukungan Kementerian Kebudayaan terhadap upaya pelestarian dan pengembangan seni ukir Jepara. Dukungan ini melihat seni ukir tidak hanya sebagai warisan budaya yang bernilai sejarah dan artistik, tetapi juga sebagai potensi ekonomi yang dapat dikembangkan. Pameran Tatah 2026 diproyeksikan menjadi platform strategis untuk memamerkan kualitas terbaik ukiran Jepara kepada publik, baik di dalam negeri maupun di tingkat global.
Turut hadir mendampingi dalam agenda ini, Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat, Bupati Jepara Witiarso Utomo, Wakil Bupati Jepara Muhammad Ibnu Hajar, serta perwakilan dari Forkopimda Jepara. Dari lingkungan Kementerian Kebudayaan, hadir pula sejumlah pejabat eselon I dan Staf Khusus Menteri.
Artikel Terkait
Gubernur DKI Pramono Anung Tegaskan Komitmen Perlindungan Semua Rumah Ibadah
Polres Metro Tangerang Kota Gelar Patroli Presisi, Ini Tujuan dan Hasilnya
Gubernur DKI Batal Resmikan Sentra Fauna & Kuliner Lenteng Agung, Ini Alasannya
Keluarga Dea Lipa Minta Maaf, Ungkap Alasan di Balik Penampilan Feminin Deni