"Pengalaman sukses pengiriman tenaga kerja ke Korea Selatan dan Jepang dengan sistem G to G patut menjadi acuan. Selama ini tidak pernah terjadi masalah dalam skema kerjasama pemerintah tersebut," ungkapnya.
Rencana pengiriman 500 ribu PMI akan mencakup berbagai sektor industri. Kebutuhan terbesar datang dari bidang perhotelan (hospitality) dan keahlian khusus seperti pengelasan (welder).
"Permintaan tenaga kerja dari luar negeri sangat tinggi namun belum seluruhnya dapat terpenuhi. Selain pasar tradisional seperti Korea Selatan, kini terbuka peluang ke Jerman. Informasi yang saya terima, kebutuhan terbesar untuk program ini adalah tenaga welder dan hospitality," papar Yahya.
Strategi Pemerintah dalam Program PMI 2026
Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Christina Aryani, sebelumnya telah memaparkan detail program prioritas nasional ini. Dari total 500 ribu pekerja yang akan dikirim, sebanyak 300 ribu diantaranya merupakan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Artikel Terkait
Target 500 Ribu PMI ke 5 Negara: Syarat, Negara Tujuan & Peluang 2026
Vonish 18 Tahun Penjara untuk Zarof Ricar, Terungkap setelah Kasus Suap Hakim dan Penemuan Rp 1 Triliun
Kesaksian Marbot Terbaru: Kronologi Hilangnya Alvaro Kiano 8 Bulan Lalu
PEDPHI Dukung Revisi KUHAP: Draf Final Disepakati, Ini Poin-Poin Pentingnya