DTSEN: Fondasi Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia
Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, memberikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan Rapat Koordinasi Nasional mengenai Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Menurutnya, DTSEN memegang peran sebagai fondasi utama dalam merumuskan berbagai kebijakan strategis untuk penanggulangan kemiskinan dan program pemberdayaan masyarakat di seluruh Indonesia.
Agus menegaskan bahwa tantangan utama dalam mengatasi kemiskinan tidak semata-mata terletak pada besaran anggaran, melainkan pada kualitas data yang menjadi dasar pengambilan keputusan. Kualitas data inilah yang akan menentukan efektivitas suatu program.
"Kita harus menjadikan DTSEN sebagai kebijakan yang berbasis data. Seluruh kebijakan sosial pemerintah harus mengacu pada data yang sama, data yang telah melalui proses verifikasi, dan data yang objektif," ujar Agus Jabo Priyono dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (14/11/2025).
DTSEN Sebagai Satu-Satunya Rujukan Program Sosial
Dalam rapat yang melibatkan kepala BPS kabupaten/kota dan Dinas Sosial se-Indonesia yang digelar oleh Kementerian Sosial RI bersama BPS RI, ditekankan pentingnya konsistensi dalam menggunakan DTSEN. Pemerintah perlu memastikan bahwa DTSEN menjadi satu-satunya rujukan dalam penyusunan program sosial dan pemberdayaan masyarakat untuk menghindari tumpang tindih dan fragmentasi program.
Lebih lanjut, DTSEN juga berfungsi sebagai alat ukur keberpihakan negara terhadap masyarakat pra-sejahtera dan kelompok rentan. Kualitas data yang akurat akan menentukan apakah perlindungan sosial yang diberikan pemerintah telah tepat sasaran dan berkeadilan.
Artikel Terkait
Desain Besar Reformasi Birokrasi 2025-2045: Transformasi Menuju Layanan Prima
Sanae Takaichi Dikritik Gara-gara Paksa Staf Kerja Jam 3 Pagi, Ini Faktanya
Anak Terkunci di Mobil Hidup di Cibinong, Begini Kronologi Evakuasi Damkar Kabupaten Bogor
Dukungan Kunci Prof Din Syamsudin untuk Kebangkitan PPP Pimpinan Mardiono Menuju Pemilu 2029