Komposisi Tim dan Kritik dari Peneliti
Bambang Rukminto, seorang peneliti dari Institute for Security and Strategic Studies, memberikan kritik terhadap komposisi keanggotaan komisi. Ia menyoroti dominasi unsur pemerintah dan kepolisian, termasuk mantan-mantan Kapolri, dengan minimnya perwakilan dari elemen masyarakat sipil.
Bambang menyatakan keraguannya terhadap komitmen presiden dalam memenuhi aspirasi publik untuk reformasi Polri yang lebih transparan dan independen. Ia mempertanyakan objektivitas rekomendasi yang akan dihasilkan komisi dengan adanya Kapolri di dalamnya.
Daya Tawar Kapolri dan Prospek Perubahan
Lebih lanjut, Bambang Rukminto menilai bahwa keikutsertaan Listyo Sigit menunjukkan daya tawar yang masih kuat dari sang jenderal di mata presiden. Hal ini memunculkan pesimisme di kalangan pengamat mengenai kemampuan presiden untuk mengambil keputusan-keputusan signifikan yang dapat membawa perubahan mendasar di tubuh Polri.
Pembahasan mengenai efektivitas dan independensi Komisi Percepatan Reformasi Polri ini terus menjadi perhatian publik, seiring dengan harapan terwujudnya transformasi kepolisian yang lebih baik di Indonesia.
Artikel Terkait
Suara yang Selalu Terselubung: Abu Ubaidah Gugur, Identitas Asli Terungkap
Anak Tertinggal di SPBU, Keluarga Baru Sadar Setelah Tiba di Jakarta
KRL Jabodetabek Siap Layani Penumpang Hingga Larut Malam di Malam Tahun Baru
Warga Morowali Duduki Lahan, Tuntut Hentikan Kegiatan Ilegal Perusahaan