Kepolisian Daerah Metro Jaya menggelar konferensi pers pada Selasa (11/11) untuk memamerkan sejumlah barang bukti penting terkait insiden ledakan yang mengguncang SMAN 72 Jakarta di wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Barang bukti yang berhasil diamankan dan ditampilkan oleh pihak kepolisian mencakup sebuah tas berwarna biru yang diduga kuat digunakan oleh pelaku sebagai wadah untuk menyimpan perangkat bom. Selain itu, terlihat juga pistol mainan yang permukaannya terdapat beberapa coretan, sebuah tas berwarna hijau, serta sebuah tas berwarna merah yang kondisinya sudah hancur akibat ledakan.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Asep Edi Suheri, mengungkapkan profil pelaku ledakan bom di SMAN 72 Jakarta. Menurut penyelidikan, pelaku yang masih berstatus sebagai Anak Berkonflik dengan Hukum (ABH) dikenal memiliki kepribadian yang tertutup. Ia jarang berinteraksi dan bergaul dengan orang-orang di lingkungan sekitarnya. Karakter ini diperkuat dengan ketertarikannya yang besar terhadap berbagai konten kekerasan yang mudah diakses melalui berbagai platform digital.
Dampak dari ledakan ini cukup serius, dengan total korban mencapai 96 orang. Seluruh korban tersebut segera dievakuasi dan mendapatkan perawatan medis di empat rumah sakit berbeda. Rumah sakit yang menangani korban antara lain RSI Cempaka Putih, RS Polri Kramat Jati, RS Yarsi, dan RS Pertamina Jaya.
Artikel Terkait
Kades di Sragen Tersangka Korupsi Sewa Tanah Desa, Rugikan Negara Rp 240 Juta
Perjuangan Dakwah Ustaz Awi: Mengajar & Mengaji di Pedalaman Suku Talang Mamak Riau
Ledakan SMAN 72 Jakarta: Kronologi CCTV dan Motif Pelaku Menurut Polda Metro Jaya
Kronologi Lengkap Ledakan SMAN 72 Jakarta: Detik-detik Pelaku Beraksi Berdasarkan CCTV