Ijaz Al-Quran: Bukti Nyata Keunggulan Bahasa Arab dalam Kitab Suci

- Senin, 10 November 2025 | 18:50 WIB
Ijaz Al-Quran: Bukti Nyata Keunggulan Bahasa Arab dalam Kitab Suci

Relevansi I'jaz Bahasa Al-Qur'an di Era Modern

Menghidupkan Apresiasi terhadap Bahasa Asli

Al-Qur'an bukan sekadar teks yang dapat dipahami melalui terjemahan. Terdapat kekayaan khas dalam bahasa Arabnya - pilihan kata, susunan kalimat, dan kekuatan retorika - yang tidak dapat dialihbahasakan secara sempurna. Kesadaran ini mengajak kita untuk menghargai bahwa terjemahan hanyalah jembatan, bukan gambaran utuh keindahan dan kedalaman Al-Qur'an.

Strategi di Era Globalisasi

Keunikan Al-Qur'an yang melekat pada bentuk aslinya membuat proses penerjemahan selalu mengandung pengurangan elemen ritmis dan estetis. Pendekatan bertahap diperlukan: membaca terjemahan sebagai pintu awal, mempelajari tafsir untuk memperkaya pemahaman, serta mendengarkan bacaan tartil dalam bahasa Arab.

Nilai Spiritual dan Intelektual

Pemahaman tentang i'jaz tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga menghadirkan transformasi sikap. Kita diajak membaca Al-Qur'an dengan hati yang lebih lembut, pikiran terbuka, dan kesediaan untuk merenung lebih dalam. Secara spiritual, kita belajar menangkap keindahan cara Allah berbicara kepada manusia. Secara intelektual, kita terdorong untuk menyelami khazanah keilmuan Islam yang lebih luas.

Kesimpulan: Dialog dengan Teks yang Mengubah

Bahasa Al-Qur'an pada hakikatnya merupakan keajaiban dalam tutur kata. Melalui konsep i'jaz, kita diajak melihat Al-Qur'an dari dua perspektif sekaligus: sebagai pedoman hidup yang harus diamalkan, dan sebagai ucapan ilahi yang perlu direnungi keindahan bahasanya.

Di era kontemporer, membaca Al-Qur'an sebaiknya diperlakukan sebagai dialog - bukan sekadar aktivitas membaca. Sebuah pertemuan antara diri kita dengan teks luar biasa yang tidak hanya menyampaikan "apa yang dikatakan", tetapi juga mengajak kita merasakan "bagaimana ia dikatakan". Dari sini, keajaiban bahasa itu tidak berhenti pada rasa kagum, tetapi dapat berubah menjadi kesadaran, kepekaan, dan transformasi batin yang mendalam.


Halaman:

Komentar