Menyikapi pro-kontra yang muncul seputar pemberian gelar pahlawan untuk Soeharto, Danty menyatakan bahwa perbedaan pendapat tersebut merupakan hal yang wajar. Ia menekankan bahwa setiap manusia tidak luput dari kesalahan, namun menurutnya perlu dilihat juga kontribusi positif Soeharto selama memimpin.
"Kita harus melihat bahwa beliau itu hal positifnya pun juga banyak, dan banyak pembangunan itu dirasakan oleh masyarakat. Dulu kita pernah swasembada pangan, dulu ada kelompencapir sehingga para petani juga tahu harus seperti apa," jelas Danty mengenai warisan positif era kepemimpinan Soeharto.
Ia menutup dengan penekanan bahwa pro dan kontra adalah hak setiap individu dalam menyikapi kebijakan pemerintah mengenai gelar pahlawan nasional untuk Soeharto.
Artikel Terkait
Hening di Pelabuhan Lampulo: Nelayan Aceh Berhenti Melaut untuk Kenang Tsunami
Balig: Titik Awal Tanggung Jawab Syariat dalam Kehidupan Muslim
Atalia Praratya Berdoa di Tahun Baru, Sementara Isu Ridwan Kamil-Aura Kasih Masih Membara
Gugatan Cerai Melonjak: Perempuan Indonesia Kini Lebih Berani?