Prof. Deny Indrayana membawa dua keunggulan komparatif yang akan memperkuat tim advokasi kami:
1. Keahlian Hukum yang Mumpuni
Secara akademis maupun praktik, beliau sangat menguasai bidang hukum. Pemahamannya yang mendalam tentang seluk-beluk dan dinamika pembelaan hukum akan sangat mendukung kerja-kerja advokasi yang dilakukan oleh tim.
2. Latar Belakang Pendidikan UGM
Latar belakang pendidikannya sebagai alumni UGM akan memudahkan proses verifikasi dan pengujian terhadap berbagai bukti serta keterangan saksi yang berkaitan dengan universitas tersebut. Hal ini penting mengingat ijazah yang menjadi bahan perdebatan adalah ijazah S-1 UGM milik Jokowi.
Kedua keunggulan ini akan memperkuat strategi pembelaan, baik secara litigasi maupun non-litigasi. Sebagaimana diketahui, tim litigasi kami dikoordinasi oleh Petrus Selestinus, S.H.
Sinergi dan kolaborasi dalam tim akan membuat kami semakin solid. Kami tidak sabar untuk segera sampai pada proses persidangan dan mengungkap fakta-fakta dari para saksi dan ahli, untuk membongkar kebenaran materiil mengenai dugaan kepalsuan ijazah Joko Widodo.
Sekali lagi, selamat datang dan selamat bergabung, Prof. Deny Indrayana. Welcome to The 'Jungle'.
Artikel Terkait
Gelar Pahlawan untuk Soeharto: Akademisi IAIN Ternate Soroti Pentingnya Kedewasaan Bangsa
Rizal Galih Raih IPK 4.00 di S2 UGM Cuma 22 Bulan, Ini Kunci Suksesnya
Bupati Ponorogo Ditangkap KPK: Kronologi OTT Suap Mutasi Jabatan dan Proyek RSUD
Usman Hamid Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Dampak dan Kontroversi