Konfirmasi mengenai kondisi medis korban juga disampaikan oleh Direktur Medis RS Yarsi, dr. Muhammadi. Satu pasien masih berada dalam kondisi kritis dan mendapatkan perawatan intensif akibat trauma pada sistem pencernaan.
“Saat ini satu pasien masih dalam kondisi kritis dan dirawat di ruang intensif oleh tim dokter spesialis pediatric intensive care. Pasien tersebut sebelumnya telah menjalani operasi darurat karena mengalami trauma pada saluran cerna, dan kami mempersiapkan tindak lanjut operasi kedua terkait dengan perkembangan kondisinya,” jelas dr. Muhammadi.
Secara umum, korban ledakan yang dirawat di RS Yarsi banyak mengalami trauma atau gangguan pada bagian pendengaran. Sebagian besar kondisinya telah membaik dan beberapa bahkan telah diperbolehkan pulang.
“Keempat belas pasien lainnya berada dalam kondisi stabil. Beberapa di antaranya mengalami gangguan pendengaran (hearing loss) dan sedang dalam proses anamnesis serta diagnostik lebih lanjut oleh tim dokter spesialis THT,” pungkasnya.
Artikel Terkait
Pembatalan Perjanjian Menurut KUH Perdata: Syarat, Proses, dan Contoh Kasus
Rasian dalam KBBI: Makna, Budaya Minangkabau, dan Pandangan Islam
Ledakan Masjid SMAN 72 Jakarta 2025: Analisis & 7 Poin Pencegahan Ekstremisme
Persamaan Kebijakan Prabowo dan Jokowi: Analisis & Dampaknya bagi Indonesia