Kisah Tukang Jahit Penderma: Rahasia Sedekah yang Bikin Warga Menyesal

- Sabtu, 08 November 2025 | 14:50 WIB
Kisah Tukang Jahit Penderma: Rahasia Sedekah yang Bikin Warga Menyesal

Kisah Tukang Jahit Penderma: Pelajaran Ikhlas dalam Kesunyian

Di sebuah kampung kecil, terdapat dua warung yang sangat kontras. Di ujung barat, terdapat bengkel jahit sederhana dengan pemilik seorang lelaki paruh baya yang pendiam. Setiap hari, ia hanya fokus bekerja dengan mesin jahitnya tanpa banyak berinteraksi dengan tetangga.

Di seberang jalan, tukang daging yang periang selalu menyapa pelanggan dengan ramah. Setiap Jumat, ia rutin membagikan potongan daging gratis kepada warga. "Sedikit rezeki untuk bersama," katanya. Warga pun sangat menyukainya karena dianggap dermawan dan mudah bergaul.

Sementara itu, si tukang jahit justru dipandang negatif oleh masyarakat. Mereka menganggapnya pelit, sombong, dan tidak sosial karena tidak pernah hadir dalam pertemuan warga. Padahal, mungkin saja ia lebih memilih fokus pada pekerjaan dan ibadahnya.

Misteri di Balik Kematian Tukang Jahit

Suatu pagi, kabar mengejutkan datang: si tukang jahit meninggal dunia. Pemakamannya berlangsung sederhana dan sepi, sesuai dengan kehidupannya yang sunyi.

Hari-hari berlalu, namun sesuatu yang aneh terjadi. Potongan daging gratis yang biasa dibagikan setiap Jumat tiba-tiba berhenti. Warga mulai bertanya-tanya dan berspekulasi tentang penyebabnya.

Hingga akhirnya, seorang tetua kampung memberanikan diri bertanya kepada tukang daging. Jawabannya membuat semua warga terkejut dan menyesal.

Rahasia Sedekah yang Terungkap

"Saya berhenti membagikan daging karena orang yang sebenarnya membelinya sudah tiada," jelas tukang daging. "Selama ini, almarhum tukang jahit yang membeli daging-daging itu setiap pekan dan meminta saya untuk membagikannya kepada warga yang membutuhkan."

Tukang jahit tersebut berpesan agar identitasnya tidak diberitahukan kepada siapapun. Ia mengutip prinsip "Biarkan tangan kanan memberi, tangan kiri jangan tahu."


Halaman:

Komentar