Presiden RI Prabowo Subianto secara resmi telah membentuk dan melantik Komisi Percepatan Reformasi Kepolisian di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Jumat, 7 November 2025. Langkah strategis ini diambil pemerintah untuk mempercepat transformasi dan modernisasi institusi Polri, dengan tujuan akhir menciptakan kepolisian yang lebih profesional, transparan, dan berfokus pada pelayanan publik. Melalui Keputusan Presiden Nomor 122P Tahun 2025, Jimly Asshiddiqie ditetapkan sebagai Ketua yang juga merangkap sebagai anggota komisi.
Komisi yang dibentuk Presiden Prabowo ini terdiri dari sepuluh anggota yang berasal dari latar belakang profesional beragam, termasuk Menteri Hukum Yusril Ihza Mahendra, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, hingga Kapolri aktif Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Susunan Lengkap Anggota Komisi Percepatan Reformasi Polri
- Yusril Ihza Mahendra (Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan)
- Otto Hasibuan (Wakil Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan)
- Tito Karnavian (Menteri Dalam Negeri)
- Supratman Andi Agtas (Menteri Hukum)
- Mahfud MD (Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan periode 2019-2024)
- Jimly Asshiddiqie (Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2003-2008)
- Idham Aziz (Kapolri 2019-2021)
- Badrodin Haiti (Kapolri 2015-2016)
- Ahmad Dofiri (Penasihat Khusus Presiden Bidang Keamanan dan Ketertiban Masyarakat)
- Jenderal Listyo Sigit Prabowo (Kapolri)
Arahan Presiden Prabowo: Laporan Berkala Tiga Bulanan
Usai pelantikan, Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan tegas kepada Komisi Percepatan Reformasi Polri. Beliau menekankan bahwa tugas komisi tidak hanya terbatas pada pengkajian, tetapi juga harus menghasilkan rekomendasi kebijakan yang konkret dan dapat diimplementasikan. Presiden juga memberikan akses penuh kepada komisi untuk meninjau dan mengevaluasi seluruh aspek kelembagaan Polri.
“Saya tidak batasi masa kerja komisi ini, tapi saya minta setiap 3 bulan ada laporan, kita harus tingkatkan,” tegas Prabowo. Pernyataan ini menegaskan komitmen pemerintah untuk memastikan proses reformasi berjalan efektif dan terukur melalui evaluasi berkala.
Artikel Terkait
Ustadz Pelaku Liwath di Sekolah Islam: Modus, Bahaya, dan Solusinya
Korban Hilang Demo 2025 Ditemukan Tewas di Gedung ACC Kwitang, Ini Hasil Investigasi
Anthony Budiawan Soroti Laporan Keuangan PT KCIC: Proyek 7 Miliar USD Dinilai Gelap
Ironi Hukum ASDP: Direksi Berprestasi Raih Laba Rp637 Miliar, Dihukum 8,5 Tahun