Suasana di State Sports Centre, Sydney, Sabtu (22/11) itu tegang. Di lapangan, Jafar Hidayatullah dan Felisha Pasaribu berjibaku melawan pasangan Thailand, Ruttanapak Oupthong dan Jhenicha Sudjaipraparat, dalam semifinal Australian Open 2025. Gim pertama berlangsung alot. Meski sempat tertinggal 6-7, duet Indonesia ini bangkit dan menutup interval gim pertama dengan keunggulan tipis 11-7.
Namun begitu, selepas jeda, tekanan dari Thailand makin terasa. Jafar/Felisha berjuang mati-matian mempertahankan poin, memimpin 13-10, 15-12, bahkan 18-17. Sayangnya, di momen-momen kritis, mereka kurang tajam. Beberapa peluang gagal dikonversi, dan akhirnya gim pertama harus mereka lepas dengan skor 19-21.
Memasuki gim kedua, mereka langsung tampil lebih agresif. Dalam sekejap, mereka unggul 3-0. Tapi, sama seperti sebelumnya, keunggulan itu tak bertahan lama. Thailand membalikkan keadaan jadi 6-7, dan bahkan memimpin 10-11 saat interval. Rasanya seperti deja vu.
Tapi di sinilah momentum berubah. Dari tertinggal 11-12, sesuatu klik. Pukulan mereka jadi lebih akurat, pergerakan di lapangan lebih lincah. Mereka mencetak tujuh poin beruntun, melesat ke 18-12, dan akhirnya menutup gim kedua dengan percaya diri 21-13. Performa Thailand di gim ini memang agak menurun, tapi tak bisa dipungkiri, Jafar dan Felisha sedang on fire.
Artikel Terkait
Drama Tiga Gim, Jafar/Felisha Amankan Tiket Final Australian Open
Indonesia Kembali Dipercaya FIFA, Jadi Tuan Rumah Turnamen Internasional 2026
Kapadze Buka Suara: Filosofi 4-3-3 dan Tekanan Agresif untuk Timnas Indonesia
Drama Sengit di Sydney, Fajar/Fikri Menangi Perang Saudara Menuju Final