Sela menambahkan dugaan bahwa pelaku membawa bom dengan niat balas dendam dan bunuh diri, yang didorong oleh perasaan sering menjadi korban perundungan.
Menurut kesaksian, tidak ada indikasi atau tanda mencurigakan yang terlihat sebelum peristiwa terjadi. Kegiatan pagi hari di sekolah, termasuk program Adiwiyata, berjalan seperti biasa tanpa gangguan.
Seorang guru bernama Toto yang berada di dalam masjid saat kejadian turut memberikan kesaksian. Ia menyatakan sedang berada di belakang imam ketika ledakan terjadi, yang kemudian menyebabkan kepanikan dan sejumlah siswa terluka.
Tim sekolah dan petugas keamanan segera melakukan evakuasi terhadap para korban. Laporan telah disampaikan kepada kepolisian dan tim Jibom (Penjinak Bom). Hingga saat ini, penyelidikan masih terus dilakukan untuk memastikan jenis bahan peledak dan motif di balik insiden ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta ini.
Artikel Terkait
AS dan Inggris Cabut Sanksi Ahmad al-Sharaa: Dampak & Latar Belakang
Ledakan SMAN 72 Jakarta: Pelaku Berhasil Diamankan, Motif Balas Dendam Diduga Kuat
UIN Palangka Raya Resmi Diresmikan, Pacu Pembangunan SDM di Kalimantan
Revitalisasi AI STIK Lemdiklat Polri: Strategi Wujudkan Polri Presisi & Smart Policing