“Kita memiliki sumber daya, tapi harus memastikan riset memberikan solusi langsung, terutama bagi para petani. Potensi besar tidak otomatis berarti kesejahteraan,” jelasnya. Pernyataan ini menegaskan komitmen pemerintah untuk mentransformasi potensi alam menjadi manfaat ekonomi yang nyata.
Menyongsong Indonesia Emas 2045 dengan SDM Berkualitas
Menyambut tantangan menuju Indonesia Emas 2045, Gubernur Mirza menekankan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai kunci utama. Tantangan tidak hanya terletak pada pertumbuhan ekonomi, tetapi pada bagaimana pertumbuhan tersebut dapat dirasakan secara merata dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Lampung.
Kolaborasi Kunci Sukses Implementasi Riset
Kolaborasi aktif antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat dinilai sangat penting. Sinergi antarsektor ini diperlukan agar hasil riset tidak berhenti sebagai laporan akademis, tetapi dapat diterjemahkan menjadi kebijakan konkret dan program implementasi di lapangan.
Arah pembangunan Lampung kedepan, menurut Gubernur, akan mencakup ekonomi inklusif, pendidikan berbasis akhlak, layanan kesehatan yang merata, serta perlindungan lingkungan yang berkelanjutan.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. MPRD menjadi mitra strategis untuk memastikan kebijakan tepat dan manfaatnya sampai ke masyarakat,” pungkas Gubernur Mirza.
Pengurus MPRD Lampung periode 2025–2030 resmi dikukuhkan dengan dipimpin oleh Prof. Lusmeilia Afriani, Rektor Universitas Lampung. Pada kesempatan yang sama, MPRD juga menyerahkan Buku Bunga Rampai Kajian Strategis Daerah kepada Pemerintah Provinsi Lampung sebagai bahan pertimbangan dalam perumusan program pembangunan daerah.
Artikel Terkait
Orang Tua Pelaku Serangan Metro Taipei Berlutut dan Minta Maaf
Gus Aam Serukan PBNU Teguh Hadapi Tekanan, Tolak Musyawarah Kubro
Kuota Angkutan Motor Gratis KAI Masih Longgar, Baru 41% yang Terisi
Kalbar Siapkan Diri Jadi Tuan Rumah Pelatihan Kepemimpinan Nasional