Apakah Presiden Masih Bisa Dipercaya? Analisis Kontroversi Utang Whoosh
Pernyataan Presiden Prabowo Subianto mengenai kesediaannya untuk "pasang badan" menanggung utang Kereta Cepat Whoosh menimbulkan berbagai reaksi dan pertanyaan publik. Bagaimana sebenarnya komitmen presiden dalam menangani masalah ini?
Kontroversi Pernyataan Presiden tentang Whoosh
Dalam pidatonya saat meresmikan Stasiun Tanah Abang, Selasa 4 November 2025, Presiden Prabowo dengan tegas menyatakan akan bertanggung jawab penuh atas proyek Kereta Cepat Whoosh. "Saya tanggung jawab itu Whoosh semuanya, saya pasang badan," tegas Prabowo dengan nada tinggi.
Pernyataan ini kontras dengan sikap Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang sebelumnya telah bersikap tegas bahwa APBN tidak akan menanggung utang proyek Whoosh. Utang proyek yang mencapai Rp 116 triliun ini menjadi beban negara yang serius.
Risiko Hukum dan Peringatan dari Pakar
Peneliti Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gajah Mada (Pukat UGM), Zaenur Rohman, memperingatkan Prabowo tentang risiko terjerat korupsi jika menggunakan APBN untuk membayar utang Whoosh. Menurut Purbaya, utang Whoosh yang merupakan proyek business to business (B2B) BUMN seharusnya menjadi tanggung jawab Danantara sebagai holding BUMN.
Artikel Terkait
Ledakan SMAN 72 Kelapa Gading: 10 Korban Luka, Senapan Diduga Ditemukan
Ledakan Sound System SMAN 72 Kelapa Gading: 10 Korban Luka Bakar Dilarikan ke RS
MPRD Lampung Diperkuat Jadi Think Tank Kebijakan, Fokus pada Riset untuk Kesejahteraan
Ledakan Sound System di Masjid SMA 72 Jakarta Utara: Kronologi, Korban, dan Penyebab Diduga Airsoft Gun