Usman Hamid Tolak Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Ini Alasannya
Pengurus Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PP Muhammadiyah, Usman Hamid, secara tegas menolak pemberian gelar pahlawan nasional kepada mantan Presiden Soeharto. Pernyataan penolakan ini disampaikannya dalam sebuah diskusi bertajuk "Mencari Pahlawan Sejati" yang digelar di Museum Multatuli, Rangkasbitung, Banten.
Syarat Seorang Pahlawan Nasional Menurut Usman Hamid
Usman Hamid, yang juga merupakan Direktur Amnesty International Indonesia, menegaskan bahwa seorang pahlawan nasional harus konsisten memegang nilai-nilai kebenaran dan keberanian moral hingga akhir hayatnya. Ia menyatakan bahwa sangat sulit menganugerahkan gelar tersebut kepada seseorang yang meninggal dalam status terjerat masalah hukum.
"Jadi, kalau dia meninggal dunia dalam keadaan melakukan kejahatan atau dengan status tersangka atau dengan status terdakwa entah itu kejahatan pelanggaran hak asasi manusia, kejahatan lingkungan, atau korupsi, sulit untuk diletakkan sebagai pahlawan," papar Usman secara jelas.
Mengkritik Latar Belakang Soeharto di Masa Kolonial
Lebih lanjut, Usman mengkritik latar belakang Soeharto pada masa revolusi. Ia mempertanyakan peran Soeharto ketika para pemuda Indonesia berjuang melawan penjajah.
"Ketika para pemuda Banten terlibat di dalam revolusi tahun 40-an, Soeharto di mana? Soeharto menjadi anggota tentara KNIL, tentara kolonial," ujarnya mengingatkan.
Artikel Terkait
Gotong Royong TNI dan Warga Bersihkan Jalan Tertimbun Longsor di Agam
Tere Liye: Tak Ucapkan Selamat Natal, tapi Doakan Mereka yang Terdampak Banjir
Pemulihan Jembatan Aceh: Dua Titik, Dua Cerita Progres
Tragis di Hari Natal: Pemuda Tewas Usai Terjun dari Bangkai Kapal Viking Pangandaran