Kesadaran Risiko Masyarakat Indonesia Dinilai Masih Sangat Minim
Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (MASINDO) menyoroti tingkat kesadaran masyarakat Indonesia terhadap berbagai risiko di sekitarnya dan cara menanggulanginya yang masih tergolong rendah.
Contoh Nyata Kurangnya Kesadaran Risiko Sehari-hari
Ketua MASINDO, Dimas Syailendra, memberikan beberapa contoh konkret dalam Diskusi Publik 'Sadar Risiko dalam Perspektif Inovasi dan Pembangunan'.
"Misalnya, banyak yang berkendara motor tetapi tidak memakai helm. Lalu, tidak mengenakan sabuk pengaman atau konsumsi makanan dengan kandungan GGL (Garam, Gula, Lemak) yang berlebihan," jelas Dimas.
Fenomena lain yang mengkhawatirkan adalah maraknya masyarakat yang terjebak dalam investasi bodong. Hal ini menggambarkan bahwa kesadaran akan risiko dari setiap keputusan yang diambil masih sangat lemah.
Penyebab Utama: Pola Pikir dan Kurangnya Pengetahuan
Menurut Dimas, akar permasalahannya terletak pada pola pikir "bagaimana nanti" yang pasif, serta kurangnya pengetahuan masyarakat.
Artikel Terkait
Zohran Mamdani Menang: Kemenangan Rakyat Atas Kekuatan Modal di New York
Diversifikasi Katering Haji: Strategi Kunci Atasi Risiko 221 Ribu Jemaah
KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Tegaskan Prajurit TNI AD Tak Boleh Berkhianat: Ini Arahan Lengkapnya
Gubernur Riau Abdul Wahid Tersangka KPK: Diduga Minta Jatah Preman Rp7 Miliar & Terapkan Aturan Satu Matahari