Perspektif Praktisi Pendidikan tentang Literasi Digital
Euis Sukarsih, Kepala TK Brainy Bunch Indonesia, membagikan pandangannya bahwa literasi digital merupakan siklus pengetahuan yang mencakup mencari, memahami, mencipta, dan berbagi informasi. Pendidik tidak hanya bertugas mengenalkan huruf, tetapi juga membimbing anak menjadi cakap teknologi dan bijak bermedia.
Estetika Christy P.N., mahasiswa peserta PKM, memandang perpustakaan sekolah sebagai ruang hidup untuk belajar berpikir kritis dan kontekstual. Kehadiran Perpusnas dalam forum semacam ini membuktikan bahwa gerakan literasi semakin menyentuh masyarakat langsung.
Kolaborasi Multisektor untuk Keamanan Digital Anak
Perlindungan anak di ruang digital memerlukan kolaborasi menyeluruh. Guru berperan menanamkan sikap kritis dalam pembelajaran daring, orang tua menjadi pengawas moral di rumah, sementara pustakawan menjembatani keduanya melalui literasi berbasis nilai.
Dr. Hamid Patilima, dosen pembimbing PKM Universitas Panca Sakti, menilai pemberdayaan perpustakaan sekolah sebagai langkah strategis untuk memperkuat kolaborasi lintas peran. Perpustakaan yang inklusif dan adaptif terhadap teknologi akan menjadi pusat literasi yang hidup.
Membangun Martabat Bangsa Melalui Integritas Digital
Tantangan ke depan masih besar. Banyak perpustakaan sekolah belum memiliki pustakawan digital atau panduan etika yang memadai. Program literasi sering berjalan tanpa koordinasi terpadu.
Kita perlu bergerak dari digital literacy menuju digital integrity—dari sekadar mampu menggunakan teknologi menjadi mampu menimbangnya secara etis dan bertanggung jawab. Martabat bangsa diukur dari cara kita menghormati pengetahuan, termasuk dalam ruang digital.
Dari diskusi di Tebet, kita belajar bahwa literasi digital anak bukan sekadar hasil proyek pemerintah, melainkan buah kesadaran kolektif. Jika setiap perpustakaan mampu menjadi ruang aman digital, Indonesia akan melahirkan generasi yang tidak hanya pandai membaca, tetapi juga berpikir jernih, beretika, dan berdaya di tengah derasnya arus teknologi.
Artikel Terkait
Projo Hapus Logo Siluet Jokowi, Budi Arie: Hindari Kesan Kultus Individu
Mediasi Gugatan Ijazah Jokowi Gagal, Kuasa Hukum: Tidak Ada Kewajiban Tunjukkan ke Publik
Peringatan Akademisi: Jangan Jadikan Generasi Muda Kelinci Percobaan Kebijakan Pendidikan
Dasco Ahmad Apresiasi Komitmen Projo Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran