Kondisi ini juga terlihat pada gangguan spesifik:
- Hanya 0,6% dari penderita gangguan depresi yang datang berobat.
- Hanya 2,3% dari pengidap gangguan bipolar yang mencari pertolongan medis.
Artinya, pemanfaatan layanan kesehatan, baik primer maupun melalui BPJS Kesehatan, masih jauh dari harapan.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Hervita juga menyoroti perlunya kesiapan sistem kesehatan. Pemerintah dan penyedia layanan kesehatan harus siap jika suatu hari nanti kesadaran masyarakat meningkat dan lebih banyak orang yang datang untuk berobat.
Ia menegaskan bahwa Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan layanan di rumah sakit umum. Puskesmas justru memegang peran krusial sebagai pilihan utama bagi banyak orang dengan gangguan jiwa. Saat ini, kapasitas rumah sakit di Indonesia dinilai hanya mampu menangani sekitar 30% dari total penderita skizofrenia.
Oleh karena itu, diperlukan upaya yang lebih masif dan komprehensif untuk mendorong masyarakat peduli pada kesehatan mental sekaligus memperkuat layanan kesehatan jiwa di semua tingkat, terutama di fasilitas kesehatan primer.
Artikel Terkait
Banjir Lumpuhkan Jalur KA Semarang: Ini Daftar Lengkap 16 Kereta yang Dialihkan & Cara Klaim Kompensasi 100%
Banjir & Longsor Sukabumi Resmi Darurat, 2.798 Jiwa Terdampak!
Menggantung Nyawa Demi Pintasan: Kisah Pilu Jembatan Kabel Listrik di Aceh Barat
Detik-Detik Haru Prabowo Beri Kejutan Ulang Tahun ke Menlu Prasetyo, Sampai Cium Tangan!