Refleksi Kemanusiaan dan Posisi Keluarga
Sobary kemudian merefleksikan posisi moral seorang ayah dalam situasi seperti ini. "Bung, bagaimana rasa bangga seorang ayah ketika dirinya dikejar-kejar oleh rakyat? Itu namanya tinggal sepah," ucapnya dengan nada prihatin. Ia menggambarkan Jokowi sebagai figur yang kehilangan nilai kemanusiaannya, hanya menjadi bayangan dari masa kejayaan yang telah berlalu.
Kritik Kalangan Budayawan Terhadap Dinamika Politik
Pernyataan keras Sobary ini menambah daftar panjang kritik dari kalangan budayawan terhadap perilaku politik dan langkah-langkah Jokowi di masa pasca-kepresidenannya. Sorotan khusus diberikan pada dinamika politik yang melibatkan putranya, Gibran Rakabuming Raka, yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia.
Analisis ini memberikan perspektif mendalam mengenai perkembangan politik terkini dan pandangan masyarakat terhadap figur mantan presiden dan keluarganya dalam peta politik Indonesia.
Artikel Terkait
Umrah Mandiri Bisa Berujung Pidana Jika Lakukan Hal Ini, Jangan Sampai Terjebak!
Jokowi Buka Fakta Mengejutkan Soal Kereta Cepat Whoosh: Bukan Cari Untung, Tapi Selamatkan Rp 100 Triliun Ini!
Meriahnya HUT RI ke-80 di Beijing: Tenun Tanimbar & Puncak Kerja Sama Indonesia-China
Paul Biya Kembali Menang: Kekuasaan 8 Periode, Kerusuhan Berdarah, dan Kontroversi di Balik Kursi Presiden 92 Tahun