Tim peneliti menemukan tiga pintu masuk gua di dalam jurang tersebut, serta pepohonan purba dengan tinggi mencapai 40 meter yang membentang ke arah sinar matahari dari atas.
Potensi Rumah Bagi Spesies Baru
Ekosistem di dasar sinkhole terdiri dari pepohonan, semak belukar, dan vegetasi lebat yang menciptakan mikrohabitat bagi flora dan fauna.
Chen Lixin, ketua tim ekspedisi, menduga bahwa sinkhole ini kemungkinan besar menjadi rumah bagi spesies yang sebelumnya tidak diketahui oleh ilmu pengetahuan.
Sinkhole seperti ini dapat berfungsi sebagai tempat perlindungan alami, melindungi kehidupan tumbuhan dan hewan dari ancaman eksternal. Gua-gua serupa di seluruh dunia telah menghasilkan pakis tropis dan tanaman lain yang dibawa oleh vektor hewan seperti kelelawar, menciptakan kantong keanekaragaman hayati yang terisolasi.
Pentingnya Akuifer Karst dan Ancaman Kontaminasi
Selain nilai ekologisnya, sinkhole dan gua menyediakan akses ke akuifer karst, reservoir air bawah tanah vital yang memasok jutaan orang di seluruh dunia. Namun, akuifer ini rentan terhadap kontaminasi.
George Veni memperingatkan bahwa akuifer karst adalah satu-satunya jenis akuifer yang dapat tercemar oleh limbah padat. Perlindungan akuifer ini sangat penting karena polusi dapat menyebar dengan cepat melalui jaringan bawah tanah yang saling terhubung.
Tiankeng Guangxi menggambarkan keindahan sekaligus kerapuhan lanskap bawah tanah ini. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengungkap beragam ekosistem yang hidup di dunia lain di bawah sinkhole China, sebuah lokasi tersembunyi yang tak terduga.
Artikel Terkait
Gibran Beri Sinyal ke Relawan: Abaikan Isu Negatif, Saya Saja Ogah Komentar!
Jokowi Cuma Bilang Hmmm Soal Utang Whoosh, Ada Apa Sebenarnya?
Jimmy Kimmel Sindir Prabowo: Inilah Alasan Pertemuan dengan Eric Trump Bikin Heboh!
Jokowi Terseret Mark-Up Whoosh 50%, Siapa Dalang Pengalihan Proyek ke China?