Qodari bahkan menyebut kondisi ini mirip dengan istilah dunia penerbangan “Critical Eleven”, hanya saja pada program MBG, fase kritis itu berada di bulan pertama operasional dapur.
KSP menegaskan, MBG tidak bisa berjalan sendiri.
Dukungan dari berbagai kementerian/lembaga sangat diperlukan, terutama dalam memperketat pengawasan dan memastikan kepatuhan standar keamanan pangan.
Qodari menyebut Badan Gizi Nasional (BGN) sudah berkoordinasi dengan BPOM terkait regulasi prasyarat yang harus dipenuhi dapur MBG.
Namun, tantangan terbesar masih pada implementasi dan pengawasan di lapangan.
“Aturan sudah ada, tapi PR kita adalah bagaimana mengaktifkan sistem pengawasan dan memastikan kepatuhan benar-benar berjalan,” pungkas Qodari.
Meski problem keamanan pangan terus menjadi sorotan, Istana menegaskan program MBG tidak akan dihentikan.
Pemerintah berkomitmen memperbaiki sistem dan memperketat standar agar kasus keracunan massal yang sempat menimpa ratusan siswa tidak terulang.
Kini publik menunggu langkah konkret pemerintah, apakah evaluasi serius akan segera dilakukan atau sekadar berhenti di angka-angka statistik yang kian memprihatinkan.
Sumber: viva
Foto: Kurang dari 10 persen dapur MBG bersertifikat higienis Sumber : https://m.antaranews.com/berita/4577674/ksp-usulkan-sistem-rating-untuk-penilaian-dapur-program-mbg
Artikel Terkait
Tewas Ditembak OPM, Prajurit TNI Gugur Saat Anjangsana yang Harusnya Damai
Geger! Ratusan Bendera Palestina Berkibar di Patung Kuda, Sorak-Sorai Kutuk Israel
APBN Tergerus untuk Ponpes Al Khoziny? Komisi XI DPR Soroti IMB yang Tak Jelas!
BREAKING: Menkeu Purbaya Beri Ultimatum ke BEI & OJK, Bongkar Skema Saham Gorengan!