Rocky Gerung Sebut Gibran Anak Kecil, Walk Out dari Acara TV Usai Debat Skenario Jokowi Wapres 2029

- Rabu, 24 September 2025 | 13:15 WIB
Rocky Gerung Sebut Gibran Anak Kecil, Walk Out dari Acara TV Usai Debat Skenario Jokowi Wapres 2029


Suasana studio acara televisi "Rakyat Bersuara" mendadak tegang saat akademisi dan pengamat politik Rocky Gerung memilih untuk meninggalkan atau walk out dari acara siaran langsung di tengah perdebatan panas. Aksi dramatis ini dipicu oleh adu argumen sengit dengan relawan Presiden Jokowi mengenai skenario politik 2029.

Momen tersebut terekam dalam video yang diunggah di kanal YouTube Official iNews, Rabu (24/9/2025), dalam sebuah episode berjudul “DI BALIK GANTI MENTERI, ADA ‘BERSIH-BERSIH,?”.

Bermula ketika Rocky Gerung memaparkan analisis tajamnya mengenai masa depan politik Presiden Joko Widodo pasca lengser. Menurutnya, satu-satunya cara bagi Jokowi untuk tetap aman adalah dengan memastikan putranya, Gibran Rakabuming Raka, menjadi presiden dan dirinya sendiri menduduki kursi wakil presiden pada 2029.

“Jokowi hanya akan selamat kalau Gibran jadi presiden, dan bahkan lebih dari itu, kalau Jokowi jadi wakil presiden,” ujar Rocky dengan nada analitis yang khas.

Pernyataan ini langsung disambar oleh Wakil Ketua Umum Relawan Bara JP, David Pajung, yang hadir sebagai lawan debat. David dengan tegas menolak analisis Rocky dan menyebutnya sebagai ramalan yang tidak berdasar dan di luar nalar.

“Saya bisa memberikan pandangan hipotesanya Rocky. Termasuk ramalan katanya,” ujar David.

“Ini kan apa ya, ini kan tidak masuk di akal sehat kita ya,” tambahnya.

David bahkan melabeli skenario tersebut sebagai sesuatu yang mustahil, terutama jika ditinjau dari kacamata etika yang selama ini kerap disuarakan oleh Rocky sendiri.

“Itu mustahil, ini soal etik yang selalu Bung Rocky ngomong. Itu pelanggaran etik, kalau anak jadi presiden, dan ayah wakil presiden. Kemudian adat ketimuran, Wong Joko, kalau anak mau menjadikan ayahnya anak buah dia,” jelasnya.

Mendapat sanggahan tersebut, Rocky menimpali dengan tenang namun menusuk. Ia secara blak-blakan menyebut Gibran sebagai pion yang hanya mengikuti arahan ayahnya dalam percaturan politik.

“Gibran anak kecil, yang disuruh bermain politik oleh bapaknya. Jadi yang kurang ajar Gibran atau bapaknya 2029 yang kurang ajar Gibran, karena suruh bapaknya jadi wakil presiden,” ucapnya.

Perdebatan pun semakin memanas. Rocky menegaskan bahwa jika etika menjadi persoalan, seharusnya Gibran tidak pernah menjadi wakil presiden sejak awal.

“Gibran presiden, dan wakil presiden Jokowi, nggak mungkin terjadi. Enggak ada etikanya. Kalau ada etikanya dari awal Gibran nggak jadi wakil presiden,” sergah Rocky.

Merasa argumennya tidak dipahami, Rocky mulai menunjukkan frustrasinya dan meminta lawan bicaranya untuk memperluas wawasan dengan membaca sejarah.

“Periksa otak dong, baca sejarah dunia," katanya.

Ia lantas mencoba menjelaskan analogi dari mitologi Yunani tentang Cassandra Paradox, seorang perempuan yang dikaruniai kemampuan memprediksi masa depan namun dikutuk tidak akan pernah dipercaya. Rocky menggunakan analogi ini untuk menyindir kedangkalan argumen lawannya.

“Jadi ilmu pengetahuan itu ada metodenya. Bukan bertahan pada kedangkalan, enggak bakalan terjadi, enggak bakalan terjadi. Apa poinnya di situ? Karena tidak melihat itu? Atau takut melihat itu terjadi,” ucapnya.

Di puncak kejengkelannya, Rocky tiba-tiba menghentikan paparannya. Ia terlihat sudah tidak berminat melanjutkan perdebatan yang dianggapnya tidak produktif.

“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Malas gue, males,” kata Rocky sambil bersiap melepas mikrofon.

“Lu terusin aja deh,” sambungnya kepada pembawa acara sebelum akhirnya benar-benar bangkit dari kursinya dan meninggalkan mimbar acara.

Sumber: suara
Foto: Rocky Gerung/Net

Komentar