Gak Terima Dibilang Islamophobia Gegara Ganti Nama Rumah Sakit Al Ihsan, Dedi Mulyadi Sindir Balik Pengkritiknya!

- Jumat, 04 Juli 2025 | 14:05 WIB
Gak Terima Dibilang Islamophobia Gegara Ganti Nama Rumah Sakit Al Ihsan, Dedi Mulyadi Sindir Balik Pengkritiknya!




MURIANETWORK.COM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat ini kembali menjadi sorotan publik setelah mengganti nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al Ihsan menjadi RSUD Welas Asih.


Sebagaimana diketahui, perubahan nama rumah sakit tersebut resmi tertuang dalam Peraturan Gubernur yang ditandatangani pada 19 Juni 2025.


Menurut mantan Bupati Purwakarta tersebut, keputusan penggantian nama ini dilatarbelakangi oleh keinginan untuk mengangkat kearifan lokal, khususnya budaya Sunda, dalam institusi layanan publik.


Namun, rupanya terdapat pihak yang mempertanyakan motif di balik perubahan nama ini. 


Kritik tersebut datang dari warganet di dunia maya yang menuding Dedi Mulyadi melakukan tindakan yang mencerminkan islamophobia alias anti-Islam, atau setidaknya menjauhkan simbol-simbol keislaman dari ruang publik.


Mendapat kritik seperti itu, Dedi Mulyadi kemudian angkat bicara melalui video pendek yang diunggahnya di akun TikTok @dedimulyadiofficial.


Mulanya, Dedi Mulyadi mengatakan bahwa para pengkritik tersebut mayoritas bukanlah warga Jawa Barat, melainkan berdomisili Jakarta. 


Ia pun menyinggung agar para pengkritik pindah menjadi warga Jawa Barat.


"Banyak sekali para pengamat, aktivis, nggak tau influencer, nggak tau buzzer, pokoknya mereka rata-rata memberikan kritik terhadap seluruh kebijakan yang diambil oleh Pemprov Jabar dan mereka itu rata-rata domisilinya di Jakarta. Artinya bahwa banyak sekali para pengamat, aktivis, nggak tau influencer, nggak tahu buzzer, mereka yang domisili di Jakarta begitu mencintai Jawa Barat. Mungkin mereka ingin pindah juga ke Jawa Barat agar bisa menjadi warganya," ucap Dedi Mulyadi.


Lelaki yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi tersebut kemudian menyinggung kritikan yang baru-baru ini diterimanya tentang penggantian nama Rumah Sakit Al Ihsan


Ia pun tahu jika dirinya dituding sebagai orang yang anti-Islam.


"Dan hari ini yang paling ramai dibicarakan mereka dan dikritisi, bahkan saya dianggap sebagai orang yang anti islam, ini menarik banget, itu adalah tentang perubahan nama rumah sakit dari Rumah Sakit Al Ihsan menjadi Rumah Sakit Welas Asih," tambah Dedi Mulyadi.


Padahal, menurut Dedi Mulyadi, kedua nama tersebut sama-sama melambangkan kebaikan.


"Al Ihsan kalau di bahasa kita kan artinya kebaikan. Welas Asih kalau di bahasa Arabkan, Ar Rahman, Ar Rahim," jelas Dedi Mulyadi.


Ia tak hanya ingin mengubah nama rumah sakit tersebut tanpa adanya perubahan dari dalam. 


Dedi Mulyadi pun menyinggung jika fasilitas kesehatan itu harus memberikan pelayanan yang baik.


"Nah tentunya auto kritik ini baik dan yang paling utama dari jajaran manajemen rumah sakit adalah meningkatkan layanannya menggunakan nama-nama yang indah, harus seiring dengan kualitas layanan yang lebih baik, apalagi menggunakan nama-nama yang sakral dan spiritual," imbuh Dedi Mulyadi lagi.


Dedi Mulyadi lantas menyebut bahwa dahulu Rumah Sakit Al Ihsan merupakan barang bukti yang dikembalikan dalam kasus korupsi yang dilakukan oleh Yayasan Al Ihsan.


"Kualitas layanannya harus mencerminkan kesakralan dan kespiritualitasannya, tetapi ada yang lebih penting yang perlu saya sampaikan bahwa rumah sakit itu merupakan barang bukti yang dikembalikan berdasarkan putusan Mahkamah Agung tahun 2023. Barang bukti itu merupakan sitaan pengadilan atas kasus korupsi Yayasan Al Ihsan," jelas Dedi Mulyadi.


Ia lantas menyinggung para pengkritiknya yang keberatan atas penggantian nama rumah sakit dengan penamaan yang bernuansa kearifan lokal. 


Menurut Dedi Mulyadi, seharusnya para pengkritik tersebut juga mencibir Yayasan Al Ihsan ketika melakukan korupsi di bawah nama Al Ihsan.


"Nah, ada yang sebagai orang awam saya tentunya sangat bertanya. Pertanyaannya adalah kenapa saat nama Al Ihsan yang sangat sakral itu digunakan sebagai nama untuk melakukan tindak pidana korupsi, lantas para aktivis atau orang-orang yang sangat mencintai agama itu kok diam saja waktu itu ya?" pungkasnya.


Di sisi lain, nama Welas Asih yang dipilih oleh Dedi Mulyadi bukanlah tanpa alasan. 


Ia mengatakan agar nama tersebut lebih dekat dengan karakter warga Jawa Barat.


"Karena orang Sunda welas asih, kan lebih dekat dengan kalimat kalimat yang lebih bisa dipahami oleh masyarakat. Lalu memori, Al-Ihsan kan ada memori panjang enggak usah disebutkan memori panjangnya. Sehingga memori itu kita coba dibangun dengan brand baru," kata Dedi dilansir dari Antara, Kamis 3 Juli 2025.


Lebih lanjut, Dedi Mulyadi berharap dapat meningkatkan pelayanan RSUD Welas Asih setara dengan RSUP Hasan Sadikin.


👇👇


@dedimulyadiofficial

Terima kasih atas cintanya terhadap Jawa Barat

♬ suara asli - KANG DEDI MULYADI


Sumber: Suara

Komentar