Kunjungan Peserta Didik Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Serdik Sespimmen) Polri Pendidikan Reguler (Dikreg) angkatan ke-65 ke kediaman mantan Presiden Joko Widodo di Solo menuai sorotan publik. Kunjungan itu dinilai sarat pesan politik, terutama menyangkut isu loyalitas sang Kapolri terhadap mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dibandingkan terhadap Presiden yang kini menjabat, Prabowo Subianto.
Salah satu pengamat politik nasional, Muslim Arbi, secara terang-terangan menilai bahwa tindakan tersebut mencerminkan loyalitas pribadi Kapolri kepada Jokowi yang masih sangat kuat. Dalam pernyataannya, Muslim menyebut bahwa Listyo Sigit adalah “orang Jokowi”, dan sulit dilepaskan dari bayang-bayang mantan Presiden tersebut meskipun kini berada dalam struktur kekuasaan pemerintahan baru di bawah Prabowo.
Jenderal Listyo Sigit Prabowo dikenal luas sebagai sosok yang dekat dengan Jokowi sejak menjabat sebagai Kepala Kepolisian Resor Surakarta, kota tempat Jokowi merintis karier politiknya sebagai Wali Kota. Hubungan personal ini terus berlanjut hingga Sigit dipercaya memegang posisi strategis seperti Kabareskrim dan akhirnya diangkat sebagai Kapolri pada 27 Januari 2021.
“Tak bisa disangkal, posisi Sigit sebagai Kapolri adalah buah dari kepercayaan Jokowi. Maka wajar bila publik membaca tindakannya hari ini sebagai bentuk balas budi politik,” ujar Muslim kepada www.suaranasional.com, Senin (21/4/2025)
Namun, Muslim menekankan bahwa dalam sistem demokrasi yang sehat, posisi pimpinan institusi negara seperti Kapolri haruslah menunjukkan loyalitas tunggal terhadap negara dan kepala pemerintahan yang sah saat ini. Dalam hal ini, Prabowo Subianto adalah presiden hasil pemilu 2024 dan patut mendapatkan loyalitas penuh dari seluruh aparat negara, termasuk kepolisian.
Kunjungan Serdik Sespimmen ke rumah Jokowi, yang notabene kini telah menyelesaikan masa jabatannya, menjadi peristiwa simbolik yang tidak bisa dilepaskan dari pembacaan politik. Apalagi, kegiatan semacam itu tidak lazim terjadi di masa transisi kekuasaan. Biasanya, kunjungan resmi peserta pendidikan Polri lebih diarahkan kepada tokoh-tokoh aktif dalam pemerintahan atau lembaga negara.
“Ini bukan sekadar kunjungan hormat atau nostalgia. Ini adalah pernyataan simbolik, bahwa pengaruh Jokowi masih hidup dan dijaga dalam tubuh Polri,” tambah Muslim.
Artikel Terkait
Viral! Lurah di Medan Didorong Massa hingga Jatuh ke Parit, Ini Kronologinya
Mikrofon Terbuka Bocorkan Obrolan Rahasia Prabowo dengan Trump, Isinya Bikin Heboh!
Gibran Layak Dimakzulkan? Dokter Tifa Ungkap Fakta Mengejutkan Ini!
Erick Thohir: Dalang di Balik Layar yang Jarang Diketahui Publik