Kata Beathor, banyak pihak mempertanyakan, mengapa Prabowo tampak “patuh” terhadap Jokowi? Beberapa kemungkinan yang dapat menjelaskan fenomena ini antara lain: Pertama, utang politik dan kesepakatan tertutup.Prabowo diduga memiliki kesepakatan politik yang mengikat dengan Jokowi sejak sebelum Pilpres 2024. Hal ini diperkuat dengan fakta bahwa pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo tidak lepas dari restu Jokowi.
Kedua, jaringan kuat Jokowi di pemerintahan dan bisnis. Meskipun telah lengser, Jokowi masih memiliki pengaruh besar di dalam birokrasi, dunia usaha, hingga media. Prabowo mungkin merasa perlu menjaga hubungan baik agar pemerintahan tetap berjalan tanpa gangguan.
“Ketiga, ancaman atau tekanan politik. Tidak menutup kemungkinan bahwa Prabowo menghadapi tekanan dari kelompok elite yang ingin mempertahankan status quo. Jika benar ada informasi mengenai aliran dana ke Solo, Prabowo mungkin mengetahui hal ini, tetapi tidak memiliki ruang untuk bertindak secara terbuka,” papar Beathor.
Di kalangan masyarakat, kekecewaan terhadap Prabowo mulai bermunculan. Mereka yang dahulu mendukungnya dengan harapan adanya perubahan kini merasa bahwa pemerintahan Prabowo masih berada dalam bayang-bayang Jokowi.
Beathor menilai bahwa Prabowo harus segera mengambil sikap tegas jika ingin menjaga kepercayaan rakyat. Jika terus terlihat mengikuti arahan Jokowi, maka legitimasi kepemimpinannya bisa tergerus lebih cepat dari yang diperkirakan.
Saat ini, Prabowo menghadapi dilema besar. Jika ia tetap mengikuti pola kepemimpinan Jokowi, maka kepercayaan publik terhadapnya bisa semakin menurun. Namun, jika ia mencoba melepaskan diri dan mengambil jalannya sendiri, maka ia harus bersiap menghadapi kemungkinan perlawanan dari kelompok yang masih loyal kepada Jokowi.
“Yang jelas, rakyat kini semakin kritis dalam mengamati setiap langkah Presiden Prabowo. Apakah ia akan tetap berada di bawah bayang-bayang Jokowi? Ataukah ia akan menunjukkan independensinya sebagai pemimpin baru Indonesia?” pungkasnya.
Sumber: suara
Foto: Prabowo dan Jokowi (IST)
Artikel Terkait
Bocoran Strategi PSI: Bukan Cuma Jualan Nama Jokowi, Tapi Ini yang Sebenarnya!
Suami Pertama Anti Puspitasari Terekam CCTV, Inikah Wajah Sang Pembunuh?
Gara-gara Utang Kereta Cepat, Mahfud Ungkap Ancaman China di Natuna!
Polisi Ungkap Komplotan Penculik di Tangsel: Ada Senpi dan Seragam Polisi, Korbannya Pembeli Mobil!