jelasnya lebih lanjut.
Belum lagi soal gas. Area solfatara dan fumarol di sekitar gunung berpotensi mengeluarkan embusan gas vulkanik. Kalau konsentrasinya tinggi dan terhirup, ya bahaya untuk kesehatan. Makanya, imbauan pun dikeluarkan.
Warga dan siapa pun yang berkunjung diminta menjauhi kawah dalam radius 4 kilometer. Hindari juga area fumarol atau solfatara, apalagi saat cuaca mendung atau hujan. Kondisi seperti itu bisa menjebak gas di dekat permukaan, meningkatkan risiko paparan.
Di sisi lain, Badan Geologi memastikan pemantauan ketat akan terus dilakukan. Perkembangan visual dan kegempaan di Burni Telong akan diamati tanpa henti.
“Tingkat aktivitas Gunung Burni Telong akan segera ditinjau kembali apabila terdapat perubahan visual maupun kegempaan yang signifikan,”
tutup Lana.
Bagi masyarakat atau instansi yang butuh info terkini, bisa menghubungi PVMBG di Bandung ((022) 727 2606). Atau langsung ke Pos Pengamatan Gunung api Burni Telong di Desa Serule Kayu, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, Aceh. Nomor telepon dan WA-nya 0823-1182-7265.
Artikel Terkait
Rocky Gerung Soroti Intimidasi Pengkritik Pemerintah: Ini Bisa Picu Kerusuhan Sosial
Bandar Narkoba Semarang Diciduk, Aset Rp 3,1 Miliar Disita Polisi
Dua Tersangka Pengeroyok Pedagang di BKT Diamankan Polisi
Pulang Kampung, Ritual Akhir Tahun yang Tak Tergantikan oleh Kembang Api