Palu – Kunjungan kerja Menteri Kebudayaan Fadli Zon ke Palu punya agenda khusus: berziarah. Di hari Selasa, 30 Desember 2025, ia menyempatkan diri ke makam Habib Idrus Bin Salim Aljufri, sosok yang lebih dikenal luas sebagai Guru Tua, pendiri Perguruan Islam Alkhairaat.
Suasana hening di makam itu berubah setelah doa-doa dipanjatkan. Di sana, Ketua Utama Alkhairaat, HS. Alwi bin Saggaf Aljufri, langsung menyambut sang menteri. Percakapan pun terjalin, terutama soal peran besar Guru Tua. Menurut Alwi, kontribusi almarhum dalam menyebarkan dakwah dan memajukan pendidikan di wilayah Indonesia Timur benar-benar luar biasa.
“Saya diterima Ketua Utama Alkhairaat HS. Alwi bin Saggaf Aljufri dan Ketua Umum Pengurus Besar Alkhairaat HS. Mohsen Alaydrus,” tulis Fadli Zon di akun Twitternya, sehari setelah kunjungan.
Rombongan kemudian diajak meninggalkan kompleks makam. Tujuannya adalah Kantor Pengurus Besar Alkhairaat. Di ruang pertemuan, pembicaraan mulai mengerucut pada satu isu penting.
Sekjen PB Alkhairaat waktu itu menyampaikan sesuatu yang sudah lama diharapkan: pengusulan Guru Tua, SIS Aljufri, sebagai pahlawan nasional. Mereka ingin tahu progresnya.
Artikel Terkait
Sydney Bersiap, Ribuan Orang Padati Titik Ikonik untuk Sambut 2026
Pesta Mewah Menteri Maruarar Sirait Disorot, Anggaran Email Rp141 Miliar Ikut Dikritik
Proyek Lampu Tenaga Surya Rp 109 Miliar Dikorupsi, Mantan Irjen ESDM Jadi Tersangka
Delapan Belas Prajurit Kamboja Akhirnya Pulang Setelah 155 Hari Ditahan Thailand