"Kami butuh kejelasan dari pusat," pinta Tagore, menyoroti soal rehabilitasi dan rekonstruksi kerusakan parah yang ditinggalkan banjir. Ia juga meminta agar ada perwakilan kementerian atau lembaga yang ditugaskan sebagai PIC di daerah. Menurutnya, hal ini akan memudahkan koordinasi dan membuat penanganan ke depan lebih fokus.
Di sisi lain, kondisi di lapangan masih jauh dari pulih. Listrik, misalnya. Tagore mengungkapkan bahwa lima kecamatan masih gelap gulita. "Masih padam," ucapnya. Untuk sementara, mereka mengandalkan 61 genset dari BNPB yang sudah disebar ke desa-desa.
Nasib serupa menimpa jaringan komunikasi.
Meski di ibu kota kabupaten sudah normal, beberapa kecamatan lain masih mengandalkan bantuan Starlink untuk telepon dan internet. Situasi ini, meski darurat, menggambarkan betapa besarnya tantangan yang harus dihadapi Bener Meriah dalam beberapa pekan ke depan.
Artikel Terkait
Far Friend Class Taiwan: Wisata Keluarga atau Pertukaran Intelijen Terselubung?
Amien Rais Tuding Prabowo: Bukan Lagi Bagian Masalah, Tapi Masalah Itu Sendiri
Misteri Kematian Josandra: Mayat Pemuda 23 Tahun Ditemukan di Bawah Jerambah Gandus
Minuman Impor China untuk Program Makan Bergizi, Warganet Soroti Ironi Gratis