Di lokasi, tepatnya di dekat Pesantren Darul Mukhlisin, proses pembersihan sudah dimulai. Kayu-kayu itu kini ditumpuk rapi di bantaran sungai, menunggu keputusan lebih lanjut.
Sementara menunggu kepastian hukum untuk kayu-kayu tersebut, pembersihan pasca-banjir terus digenjot. Armia melaporkan, Pemkab dibantu TNI dan Polri masih bergerak cepat membersihkan sisa-sisa lumpur dan kerusakan. Targetnya ambisius tapi perlu dicoba.
“Untuk saat ini kami sudah menargetkan lebih kurang satu minggu ibu kota kabupaten harus bersih dari lumpur,” jelas Armia. Upaya itu terus berjalan, meski tantangan di lapangan pasti tidak sedikit.
Artikel Terkait
Makanan Halal dan Hati yang Bersih: Dua Penopang Ibadah yang Tak Terpisahkan
Pandji Pragiwaksono Bongkar Absurditas Lewat Mens Rea di Netflix
Lonjakan Harga Arang Kayu di Ungaran Timur, Imbas Persiapan Malam Tahun Baru
Lima Pilar Hamas Gugur, Hamas Sumpah Lanjutkan Perjuangan