Pasca banjir dan longsor yang melanda Sumatera Utara akhir November lalu, kondisi di Tapanuli Tengah masih belum pulih sepenuhnya. Bupati Masinton Pasaribu mengungkapkan, hingga kini masih ada sejumlah wilayah yang benar-benar terputus dari akses. Menurutnya, empat desa dan dua dusun masih dalam keadaan terisolir.
"Desa terisolir ada empat, kemudian ada dua dusun terisolir juga," ucap Masinton.
Ia menjelaskan, pihaknya masih mengevaluasi langkah terbaik untuk setiap lokasi. Medan yang sulit menjadi tantangan besar. "Jadi sedang kita upayakan nanti titik mana yang harus kita buka, mana yang harus relokasi, karena medannya juga sulit," tambahnya.
Lokasi-lokasi yang dimaksud tersebar di beberapa kecamatan. "Terisolasi itu ada di desa di Tukka tuh ada 2, kemudian itu Sitahuis ada 2 dusun. Kemudian itu ada di Lumut dan Sibabangun," jelas politikus PDIP itu lebih rinci.
Relokasi tampaknya menjadi opsi yang serius dipertimbangkan untuk beberapa desa, terutama setelah masa tanggap darurat berakhir. Masinton menyebut rencana ini akan masuk dalam fase transisi pemulihan.
"Nah jadi beberapa desa yang nanti sedang kita pertimbangkan, ketika berakhir masa tanggap darurat pada fase transisi, kita akan tentukan nanti mana yang desa yang bisa kita relokasi di antara itu," katanya.
Alasannya jelas: kondisi geografis yang ekstrem. "Karena memang medannya juga curam, dalam kondisi normal aja akses ke desa tersebut juga sangat sulit," ujarnya.
Artikel Terkait
Istidraj: Ketika Kemudahan Dunia Justru Menjadi Jebakan
Zelensky di Luar Negeri, Rusia Klaim Kuasai Dua Kota Kunci di Timur Ukraina
Ayam Bersyahadat dan Pelajaran Toleransi di Hutan Kalimantan
Indonesia Serukan Penahanan Diri Jelang Eskalasi di Yaman Selatan