Pemerintah baru saja merampungkan pembangunan enam jembatan bailey di Aceh. Ini adalah langkah penting pasca bencana banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah itu. Hingga Sabtu lalu, semua struktur di enam titik itu sudah selesai seratus persen.
Lima di antaranya ada di Kabupaten Bireuen. Satu lagi berada di Bener Meriah.
Di Bireuen, jembatan-jembatan yang sudah bisa dilintasi antara lain Teupin Mane. Jembatan ini vital karena menghubungkan rute Bireuen menuju Bener Meriah dan Takengon. Lalu ada Teupin Reudeup, yang memulihkan koneksi jalan antara Bireuen dan Lhokseumawe.
Tak kalah penting, Jembatan Jeumpa atau yang dikenal warga sebagai Cot Bada juga sudah beres. Fungsinya membuka akses dari Peudada ke pusat kota Bireun. Kemudian, Jembatan Matang Bangka kembali menyambungkan dua gampong, Matang Bangka dan Matang Teungoh.
Untuk yang terakhir di Bireuen, yaitu Jembatan Kutablang, progresnya sudah mencapai 98 persen. Hampir selesai. Jembatan ini juga menjadi penghubung krusial pada ruas jalan Bireuen-Lhokseumawe.
Sementara itu, di Bener Meriah, satu jembatan yang sudah siap pakai adalah Jembatan Weh Pase. Keberadaannya memulihkan akses pada ruas jalan yang menghubungkan Aceh Utara dengan Bener Meriah.
Namun begitu, pekerjaan belum usai. Pemerintah masih terus mengebut pembangunan dua belas jembatan bailey lainnya. Tujuannya jelas: membuka akses darat di wilayah-wilayah yang masih terisolasi pasca bencana.
Artikel Terkait
Prabowo Gelar Pertemuan Malam dengan Rosan, Bahas Progres Kampung Haji hingga Hunian Korban Bencana
Bencana Tapanuli Tengah: Empat Desa Masih Terisolasi, Relokasi Jadi Opsi
Darfur Berdarah Lagi: Lebih 200 Warga Sipil Jadi Korban Serangan Bermotif Etnis
Hijau dan Cokelat Beradu Palu, Hunian Darurat Tumbuh di Sisa Banjir Sumbar