“Terus kan ini juga sebenarnya acaranya buat donasi Sumatera. Kita kan di situ juga pakai LED, rencananya kan ada QRIS-QRIS untuk donasi Sumatera,” tandas petugas tersebut.
Pengurangan Titik dan Fokus di Bundaran HI
Kebijakan memusatkan perayaan di Bundaran HI bukan tanpa alasan. Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung sudah mengumumkan keputusan ini. Pengurangan titik perayaan, dari yang awalnya 14 lokasi menjadi hanya 8 titik, dilakukan dengan mempertimbangkan situasi terkini.
“Titik utamanya nanti ada di Bundaran HI. Di sana akan hadir Gubernur, Wakil Gubernur, dan Sekda,” kata Pramono di Balai Kota, Senin (22/12).
Ia menambahkan, “Dari segi titik lokasi yang sebelumnya dipersiapkan sebanyak 14 titik, akhirnya diputuskan menjadi 8 titik. Dari titik-titik utama yang selama ini menjadi tradisi di Jakarta, ada beberapa yang dikurangi, di antaranya adalah Monas.”
Di sisi lain, beberapa lokasi lain tetap akan menggelar perayaan, meski lebih sederhana. Kawasan Kota Tua, misalnya, akan dihadiri Wali Kota Jakarta Barat, sementara Lapangan Banteng akan menjadi tanggung jawab Wali Kota Jakarta Pusat. Tapi, semua mata akan tertuju ke Bundaran HI, di mana panggung besar itu kini perlahan-lahan mulai membentuk wajah perayaan Jakarta menyambut 2026.
Artikel Terkait
Duel Panas di Stamford Bridge: Chelsea Hadang Villa yang Sedang Membara
Patung Harimau Putih Kediri: Ketika Karya Aneh Justru Menciptakan Destinasi
Naik Perahu di Ancol, Liburan Akhir Tahun yang Tak Pernah Sepi Pengunjung
Balangan Dibanjiri, Rumah-rumah Tenggelam dalam Genangan Ekstrem