Gunung Semeru, yang berdiri di perbatasan Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali menunjukkan kegelisahannya. Kali ini, erupsi terjadi pada Jumat (26/12), dengan aktivitas signifikan tercatat antara siang hingga petang, pukul 12.00 sampai 18.00 WIB.
Sigit Rian Alfian, petugas di Pos Pengamatan Gunung Semeru, memberikan rincian teknis yang cukup mencengangkan. Data yang ia sampaikan pada Jumat itu menggambarkan sebuah gunung yang sedang tak tenang.
Namun begitu, ada hal yang justru membuat situasi ini makin mencemaskan. Meski terekam jelas oleh seismograf, erupsi itu sendiri nyaris tak terlihat secara visual. Awan panas dan material vulkanik seolah tersembunyi di balik kabut atau kondisi cuaca.
Karena ketidakpastian visual inilah, imbauan untuk warga pun dikeluarkan dengan penuh kehati-hatian. Bahayanya nyata, meski tak sepenuhnya terpantau mata.
Artikel Terkait
Korban Tewas Bencana Sumatera Tembus 1.137 Jiwa, Pencarian Korban Hilang Terus Digencarkan
Aksi Pamer Senjata di Depok, Pelaku Ancam Sekuriti dengan Pijat Plus Plus
Garuda Bantah Isu Pramugari Patah Tulang Akibat Turbulensi di Sydney
Rizieq Sindir Menteri: Sombongnya, Bantuan Malaysia Dibilang Tak Seberapa!