Namun begitu, semua upaya damai itu ditolak. Alih-alih menyerah, JP justru memilih untuk melawan. “Sampai terakhir kejadian yang bersangkutan belum menyerahkan diri dan bahkan berupaya untuk melawan petugas,” imbuhnya.
Kebiasaan JP membawa senjata api rakitan dalam setiap aksinya turut diperkuat oleh bukti visual. Aksi penembakan malam itu terekam jelas oleh CCTV milik korban dan Command Center.
“Pelaku ini setiap melakukan perbuatannya sering melepaskan tembakan ketika aksinya diketahui oleh massa atau diketahui oleh korban,” ujar Tilukay menggambarkan pola tindak pelaku.
Meski satu pelaku sudah diamankan, kasus ini belum berakhir. Polisi masih memburu rekan JP yang lain. Asal-usul senjata api rakitan yang digunakan juga masih jadi misteri.
“Senjata api rakitan jadi belum kita bisa identifikasi. Mungkin kita temukan dulu salah satu yang sudah DPO baru kita tanya,” pungkas Kapolres menutup penjelasannya.
Penyelidikan masih terus berlanjut.
Artikel Terkait
KPK Hentikan Penyidikan Kasus Korupsi Tambang Rp 2,7 Triliun di Konawe Utara
Teddy Indra Wijaya Sambangi Kapolri hingga Adik Prabowo di Hari Natal
Ketenangan Batin: Kunci Menemukan Harmoni di Tengah Dunia yang Tak Bisa Dikendalikan
Di Balik Kehadiran Rais Aam, Kursi Ketum PBNU Kosong dalam Doa Bersama NU