Lampung Geh, Bandar Lampung
Ada ruang baru buat anak muda yang mau berkontribusi di Lampung. Komunitas GUSDURian Lampung baru saja meluncurkan Kelas Penggerak GUSDURian, atau disingkat KPG. Intinya, ini adalah program peningkatan kapasitas. Tujuannya sederhana: membekali para penggerak komunitas lokal dengan bekal yang lebih matang, baik secara konsep maupun praktik.
Menurut Yogi Prazani, Koordinator Komunitas GUSDURian Lampung, kelas ini muncul karena ada kebutuhan yang mendesak. “Kita perlu merawat dan meneruskan warisan Gus Dur,” katanya. Terutama di kalangan generasi muda.
Baginya, nilai-nilai yang diperjuangkan Presiden keempat RI itu tentang inklusivitas dan keadilan sosial justru makin relevan sekarang. Lihat saja kondisi hari ini: polarisasi masyarakat makin kentara, narasi intoleransi dan politik identitas kerap mengemuka. Di tengah situasi seperti itu, semangat Gus Dur dianggap bisa jadi penyeimbang.
“Kelas Penggerak GUSDURian tidak hanya ditujukan untuk menguatkan kapasitas penggerak yang sudah aktif, tetapi juga untuk merekrut dan membekali calon penggerak baru yang memiliki nilai, minat, dan semangat yang sama,” jelas Yogi dalam keterangannya, Rabu (24/12).
Nah, sasarannya jelas: anak muda berusia 20 sampai 30 tahun. Mulai dari mahasiswa, profesional muda, sampai aktivis. Kenapa kelompok ini? Mereka dianggap sedang berada di fase yang tepat sedang membentuk identitas, kesadaran sosial, dan komitmen untuk perubahan.
Artikel Terkait
Kejagung Serahkan Rp 6,6 Triliun ke Kas Negara, Begini Cara Mengamankan Uang Sebanyak Itu
Malam Khidmat di Katedral, Ribuan Umat Padati Misa Natal
DDII Jabar Tegaskan Sikap: Imbau Umat Islam Hindari Ucapan dan Atribut Natal
Setahun Memimpin, Prabowo Tegaskan Kunci Pemerintahan Efektif Ada di Meritokrasi