Di sisi lain, persiapannya sendiri sudah digeber sejak sekarang. Rommy Heryanto, Wakil Ketua Umum Kadin DIY yang menangani Revitalisasi Vokasi, SDM, dan Ketenagakerjaan, menyebut tahap awal fokus pada pendataan dan asesmen. Mereka bekerja sama dengan ikatan mahasiswa dan kampus-kampus untuk memetakan calon peserta. Paralel, pendataan perusahaan penerima magang juga dilakukan dengan melibatkan berbagai asosiasi anggota Kadin, seperti PHRI DIY, API, hingga Asmindo.
kata Rommy, Rabu (24/12).
Meski terpicu oleh bencana di Sumatra, Rommy menekankan bahwa program ini bukan sekadar aksi temporer. Ia justru menjadi bagian dari skema pemagangan berkelanjutan yang sudah dijalankan Kadin DIY bersama Disnakertrans dan FKJP DIY. Bahkan, sudah ada MoU dengan berbagai perguruan tinggi di DIY, dan program ini adalah salah satu realisasinya.
Lalu, magangnya di sektor apa saja? Cakupannya cukup beragam. Mulai dari hospitality seperti food beverage dan housekeeping, garmen, furnitur, IT, digital marketing, manufaktur, hingga jasa. Lamanya sekitar enam bulan.
Untuk perusahaannya, Kadin ingin mengajak sebanyak mungkin anggotanya terlibat. Tapi tentu ada aturannya. Jumlah peserta magang di satu perusahaan nanti tak boleh lebih dari 20 persen total karyawan tetap, sesuai aturan yang berlaku.
Artikel Terkait
Kejagung Serahkan Rp 6,6 Triliun ke Kas Negara, Begini Cara Mengamankan Uang Sebanyak Itu
Malam Khidmat di Katedral, Ribuan Umat Padati Misa Natal
DDII Jabar Tegaskan Sikap: Imbau Umat Islam Hindari Ucapan dan Atribut Natal
Setahun Memimpin, Prabowo Tegaskan Kunci Pemerintahan Efektif Ada di Meritokrasi