28 Hari Menyisir Lumpur, PDIP Aceh Bawa Bantuan ke Pelosok Terisolir

- Rabu, 24 Desember 2025 | 20:18 WIB
28 Hari Menyisir Lumpur, PDIP Aceh Bawa Bantuan ke Pelosok Terisolir

Sudah hampir sebulan lamanya, banjir bandang masih menyisakan duka di Serambi Mekkah. Di tengah situasi itu, DPD PDI Perjuangan Aceh terus bergerak. Mereka telah menyalurkan puluhan ton bantuan untuk warga yang paling menderita.

Bantuan logistik berupa kebutuhan pokok itu digelontorkan sejak gelombang pertama banjir melanda akhir November lalu. Yang menarik, distribusinya menjangkau hingga desa-desa terpencil yang nyaris terisolasi dari bantuan.

Relawan Banteng Muda Aceh lah ujung tombaknya. Sejak hari-hari awal bencana, mereka sudah blusukan. Wilayah operasinya luas, mulai dari Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Lhokseumawe, sampai ke Aceh Utara. Mereka menyisir satu per satu lokasi terdampak.

Tak cuma warga lokal yang dapat perhatian. Di Bireuen, misalnya, para relawan menemukan sekelompok mahasiswa asal Simeulue yang benar-benar terjebak. Mereka pun langsung diberi bantuan logistik yang sangat dibutuhkan.

Namun begitu, perjalanan penyaluran bantuan ini tak selalu mulus. Ada kendala serius saat hendak masuk ke Aceh Tamiang dan Aceh Timur dua wilayah yang justru termasuk paling parah terdampak. Di awal bencana, akses darat ke sana benar-benar putus total. Satu-satunya cara cuma lewat udara.

Tapi, kata Ketua DPD PDIP Aceh, Jamaluddin Idham, waktu itu mereka nekat. "Kami memutuskan untuk menembus Aceh Tamiang lewat jalan yang sudah jadi lumpur dan digenangi air," ujarnya. Mereka berusaha keras mencapai desa-desa terisolir itu.

Di tengah perjalanan yang penuh risiko itu, ada momen yang bikin rombongan berhenti. Mereka melihat satu keluarga terjebak di pinggir jalan, tanpa makanan dan tempat berteduh yang layak. Spontan, bantuan darurat seperti beras, air, makanan instan, sampai perlengkapan bayi langsung diberikan di tempat.


Halaman:

Komentar