Di sisi lain, kabar duka ini langsung dikonfirmasi oleh Perdana Menteri Libya, Abdulhamid Dbeibeh. Melalui sebuah unggahan, dia menyatakan negara itu kehilangan Letnan Jenderal Mohammad al-Haddad dalam insiden nahas tersebut.
Namun begitu, korban bukan cuma dia. Daftarnya panjang: Kepala Staf Pasukan Darat, Kepala Otoritas Manufaktur Militer, Penasihat Panglima Angkatan Darat, plus seorang fotografer dari kantor media militer. Lima nyawa yang hilang sekaligus.
PM Dbeibeh menyebutnya kehilangan besar. Dia menegaskan, bangsa dan angkatan bersenjata Libya kehilangan orang-orang terbaik.
"Libya telah kehilangan orang-orang yang mengabdi kepada negara dengan tulus, disiplin, dan komitmen nasional. Kami menyampaikan belasungkawa kepada keluarga mereka, rekan-rekan di militer, dan seluruh masyarakat Libya," ujarnya.
Rombongan itu sebelumnya memang berada di Ankara untuk urusan koordinasi militer dengan pihak Turki. Sayangnya, perjalanan pulang mereka berakhir tragis. Sampai sekarang, penyebab pasti jatuhnya pesawat jet pribadi itu masih diselidiki. Pertanyaan besar masih menggantung: apa yang sebenarnya terjadi di langit malam Haymana?
Artikel Terkait
Makan Bergizi Tetap Jalan Saat Ramadan, Siswa Boleh Bawa Pulang untuk Buka
Prabowo: Kerugian Negara Bisa Ratusan Triliun, Kita Tidak Main-Main
Jakarta Kerahkan Ribuan Personel untuk Amankan Perayaan Akhir Tahun
Bisnis Makanan Gratis: Mimpi Anti Rugi atau Hanya Fatamorgana?