Jakarta – Malam itu di Ankara, sebuah pesawat jet pribadi tiba-tiba menghilang dari radar. Pesawat yang membawa rombongan militer tinggi Libya itu jatuh di Distrik Haymana, tak lama setelah lepas landas dari Bandara Esenboga, Selasa (23/12/2025) malam. Seluruh penumpangnya tewas.
Korban termasuk Panglima Staf Angkatan Darat Libya dan sejumlah pejabat senior. Mereka baru saja menyelesaikan kunjungan resmi di ibu kota Turkiye dan sedang dalam perjalanan pulang ke Tripoli.
Menurut Menteri Dalam Negeri Turkiye, Ali Yerlikaya, pesawat jenis Falcon 50 bernomor ekor 9H-DFJ itu sempat mengirimkan notifikasi pendaratan darurat.
"Sinyal itu diterima di dekat wilayah Haymana, sebelum kemudian komunikasi terputus sama sekali," jelasnya.
Itu terjadi sekitar pukul 20.52 waktu setempat, atau cuma 42 menit setelah pesawat mengudara pukul 20.10. Tim penyelamat yang dikerahkan akhirnya menemukan puing-puing pesawat di distrik selatan Ankara itu. Beberapa penerbangan dari Bandara Esenboga sempat dialihkan, suasana mencekam jelas terasa.
Artikel Terkait
UMP DIY 2026 Naik 6,78 Persen, Sektor Konstruksi dan Transportasi Tak Ikut Serta
Jakarta Siapkan Rp 2,62 Triliun untuk Proyek Anti-Banjir JakTirta
JATTI Resmi Dilantik, Fokuskan Empat Bidang Strategis
Densus 88 Gelar Operasi Malam di Garut, Amankan Pelajar Terduga Simpatisan Neo-Nazi