Harga minyak bergerak naik di awal perdagangan Asia hari Senin. Pemicunya? Aksi tegas Amerika Serikat yang mencegat sebuah kapal tanker minyak Venezuela di akhir pekan.
Bahkan, menurut informasi yang beredar, AS sedang membidik satu kapal tanker lagi. Sejumlah pejabat yang diwawancarai Reuters pada Minggu mengkonfirmasi hal ini. Jika berhasil, ini akan jadi operasi ketiga dalam kurun kurang dari dua pekan. Cukup intens.
Di pasar, reaksinya langsung terasa. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS melonjak 34 sen, atau sekitar 0.6%, ke level US$56.86 per barel.
Lalu, kapal tanker apa yang sedang dikejar ini? Seorang pejabat AS yang berbicara pada Al Jazeera menyebut, Washington sedang mengintensifkan tekanan terhadap pemerintahan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro. Operasi Minggu ini terjadi hanya sehari setelah penjaga pantai AS menyita kapal kedua dalam dua minggu sebuah langkah yang disebut bagian dari "blokade" atas perintah Presiden Donald Trump.
Pejabat itu menggambarkan, kapal yang dikejar adalah bagian dari "armada gelap" Venezuela yang berusaha mengelak dari sanksi AS di sektor minyak. "Kapal tersebut mengibarkan bendera palsu," ujarnya, menambahkan bahwa kapal itu "berada di bawah perintah penyitaan pengadilan."
Reuters, yang juga mewawancarai sumber AS, melaporkan kapal tanker itu memang telah dikenai sanksi, meski belum benar-benar disita. "Pencegatan bisa mengambil berbagai bentuk," kata pejabat itu, "bisa dengan berlayar mendekat, atau bahkan terbang di sekitarnya." Lokasi pastinya dan nama kapal sengaja tidak diungkap.
Namun begitu, kelompok pemantau maritim asal Inggris, Vanguard, berhasil mengidentifikasi. Kapal itu diduga adalah Bella 1, sebuah kapal pengangkut minyak mentah berukuran raksasa. Bella 1 sendiri tahun lalu sudah masuk daftar sanksi Departemen Keuangan AS karena dikait-kaitkan dengan Iran. Menurut situs TankerTrackers.com, kapal itu dalam keadaan kosong saat mendekati Venezuela pada hari Minggu.
Artikel Terkait
Kombes Hery Susanto Bongkar Penikaman dari Dalam Polri
Dave Chappelle dan Retaknya Dinding Bisu di Dunia Hiburan
Sesar Lembang: Antara Ancaman Nyata dan Kesiapsiagaan yang Diabaikan
Ketika Penjilat Berkembang Biak, Martabat Bangsa Mulai Runtuh