Di Graha BNPB, Jakarta Timur, Senin lalu, Abdul Muhari dari Pusat Data BNPB menyampaikan harapan Presiden Prabowo Subianto terkait korban bencana. Menjelang Ramadan nanti, diharapkan warga yang terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar sudah bisa pindah ke hunian sementara atau huntara. Hal itu disebutkan bersamaan dengan upaya pembersihan lahan secara masif.
“Bapak Presiden menyampaikan harapan beliau bahwa nanti jelang bulan Ramadan, kita harapkan warga terdampak sudah bisa pindah ke huntara,” kata Abdul dalam konferensi pers itu.
Fokus pemerintah kini bergeser. Pada fase akhir tanggap darurat ini, menurut Abdul, ada kejar-kejaran waktu. Pembangunan huntara, bahkan hunian tetap di beberapa lokasi, sedang dipercepat sesuai arahan presiden.
“Di beberapa tempat itu hunian tetap,” ujarnya menambahkan.
Namun begitu, pemilihan lokasinya tidak bisa asal. Abdul menjelaskan ada dua pertimbangan utama: status lahan harus bersih dan jelas, serta lokasinya harus aman dari zona rawan bencana. Logikanya sederhana, bencana bisa terulang. Kalau sekarang terjadi di suatu tempat, besar kemungkinan akan terjadi lagi di masa depan.
“Karena kita tahu bencana adalah peristiwa berulang,” ucapnya.
Artikel Terkait
Drama Donasi Digital: Ketika Empati Diperdagangkan di Layar Ponsel
Bantuan BCA Tiba di Pengungsian Aceh Tamiang, Dukung Pemulihan Pasca-Banjir
Pemerintah Siapkan Diskon Massal untuk Antisipasi 60 Juta Pemudik Nataru
Sekretaris Kabinet dan Kepala BMKG Bahas Persiapan Cuaca Libur Akhir Tahun