Prabowo dan Dokumen Rahasia yang Menggambarkan Musuh Lama

- Senin, 22 Desember 2025 | 21:00 WIB
Prabowo dan Dokumen Rahasia yang Menggambarkan Musuh Lama

Rincian lain dalam dokumen itu bahkan lebih mencengangkan. Ada tuduhan bahwa mendiang Ibu Tien Suharto, yang wafat setahun sebelumnya, tidak meninggal secara wajar.

Sebaliknya, dokumen itu menuding Ibu Tien dibunuh. Pelakunya seorang dokter Tiongkok, yang dengan sengaja memberi kabar sehat sehari sebelum sang ibu negara meninggal. Semua itu adalah tipu daya.

“Ia dibunuh atas instruksi orang-orang Kristen dan nasionalis sekuler di pemerintahan yang berniat untuk menyingkirkan ibu negara dan kemudian presiden, semua itu sebagai pendahuluan untuk merebut kendali negara.”

Jadi, krisis ekonomi yang mengguncang Indonesia waktu itu begitu menurut narasi dokumen tersebut bukanlah buah dari korupsi atau praktik KKN yang merajalela. Bukan. Itu semua adalah kampanye yang didanai oleh orang-orang Tionghoa yang dianggap tidak tahu terima kasih dan aktivis pro-demokrasi yang penuh kebencian.

Sekarang, situasinya terasa mirip. Indonesia kembali dihadapkan pada ancaman krisis ekonomi. Ancaman oligarki pun mengemuka, seperti yang sempat diingatkan oleh mantan Presiden Jokowi dalam satu kesempatan di Solo, Oktober 2024 lalu. Intinya, ada pesan agar program-program tertentu yang sudah mendapat restu dari kekuatan global seperti Xi Jinping, jangan diutak-atik.

Melihat kembali analisis Hefner, dan mengamati gelombang politik yang ada sekarang, pola yang dulu terjadi sepertinya sedang berulang. Ancaman untuk menjatuhkan Prabowo kini sebagai Presiden tampaknya sudah berjalan. Menurut sejumlah pengamat, aktor-aktor penggeraknya adalah kekuatan yang sama, persis seperti yang dulu berusaha menjatuhkan Suharto.

Prabowo yang sekarang, tentu saja, paham betul dengan hal ini. Dia tahu. Dan ancaman itu konon akan datang dari pihak yang sama: para saudagar Tionghoa yang sering disebut sebagai kapitalis hitam oligarki yang dianggap semakin nekad menguasai Nusantara.

Sejarah, sekali lagi, berbisik tentang pola yang nyaris serupa.


Halaman:

Komentar