Kepala BRIN Teguk Air Minum Hasil Olahan Banjir di Aceh Tamiang

- Senin, 22 Desember 2025 | 19:54 WIB
Kepala BRIN Teguk Air Minum Hasil Olahan Banjir di Aceh Tamiang

Dari Aceh Tamiang yang terdampak banjir, datanglah sebuah cerita tentang secangkir air. Bukan air biasa, melainkan air yang diolah dari banjir itu sendiri. Kepala BRIN, Arif Satria, baru saja kembali dari sana dan langsung membagikan pengalamannya.

"Saya baru semalam dari Tamiang, Aceh Tamiang," ujar Arif, dengan nada yang masih terasa segar dari lapangan. Ia bercerita dalam sebuah diskusi di Gedung BJ Habibie BRIN, Jakarta, Senin lalu.

"Apa yang kita lakukan, kita mengembangkan Arsinum yang kemudian dimanfaatkan oleh masyarakat saudara-saudara kita yang sedang mengalami bencana."

Teknologi Arsinum itu, sederhananya, bisa mengubah air banjir yang keruh menjadi layak minum. Dan menurut Arif, itu bukan sekadar klaim. Ia membuktikannya sendiri.

"Air banjir yang bisa diubah menjadi air minum. Dan kemarin sudah berfungsi, saya langsung minum airnya. Dan masyarakat senang sekali," lanjutnya dengan semangat.

Respons dari pemerintah daerah setempat pun dikatakannya sangat positif. Di tengah situasi darurat, kehadiran alat ini dirasakan sebagai solusi yang konkret. "Pemerintah daerah senang sekali, ini solusi, solusi dilakukan oleh BRIN. Itu produk yang nyata kan," kata Arif.

Namun begitu, tim BRIN tidak berhenti di situ. Mereka sudah berpikir lebih jauh. Saat ini, kapasitas produksi air minum Arsinum masih sekitar 10.000 liter per hari. Arif punya target lebih ambisius.

"Nah, sekarang saya minta riset lagi agar skalanya lebih gede lagi. Jangan 10.000 liter per hari, tapi bisa nggak 20.000 liter per hari supaya skala lebih besar lagi," tuturnya.


Halaman:

Komentar