“Sedangkan jika ada perorangan yang menyalakan kembang api, tentunya kami tidak bisa mengatur itu,” jelasnya.
Pendekatannya lebih pada imbauan dan persuasif. Razia terhadap pedagang atau warga yang main kembang api secara pribadi tak akan dilakukan. “Mohon maaf, kali ini saya tidak mengadakan razia untuk itu karena kita sedang menyambut tahun baru. Jangan sampai membuat orang tidak bahagia,” sambung dia. Ia berharap dengan keluarnya SE nanti, masyarakat akan menaati dengan kesadaran sendiri.
Di sisi lain, Pramono juga menyelipkan imbauan khusus yang lebih personal. Ia meminta warga Jakarta untuk mempertimbangkan lagi rencana menyalakan kembang api atau petasan.
“Saya sebagai Gubernur Jakarta mengimbau masyarakat yang masih berkeinginan bermain kembang api maupun petasan untuk meniadakannya kali ini, mengingat peristiwa yang terjadi di Sumatera dan beberapa daerah lain yang memerlukan keprihatinan kita,” ungkapnya.
Ajakan ini ia sampaikan dengan harapan semangat menyambut tahun baru tetap hidup, meski tanpa cahaya dan ledakan di langit. “Mudah-mudahan ini tidak mengurangi esensi kita dalam menyambut tahun baru,” tutup Pramono.
Artikel Terkait
Nadiem Siap Hadapi Sidang Korupsi Chromebook Setelah Dinyatakan Pulih
Menteri Agama Soroti Perbedaan Mendasar: Pendidikan Islam Bukan Sekadar ITB Plus Akhirat
Derita Tak Kasat Mata: Ketika Gosip Perselingkuhan Menyelinap ke Dalam Pikiran
BRIN Buka Jalur Fungsional Peneliti di Kampus untuk Kejar Ketertinggalan