BENCANA NASIONAL
✍🏻Ustadz Mohammad Fauzil Adhim
Ambil contoh Monumen Nasional. Monumen itu tidaklah besar. Luas areanya bahkan jauh lebih kecil dari satu desa biasa. Puncaknya yang mirip api, terbuat dari emas murni, adalah sumbangan seorang saudagar Aceh bernama Teuku Markam. Meski cuma menempati sepetak tanah di Jakarta, ia disebut Monumen Nasional. Kata "Nasional" itu melekat padanya.
Lalu ada Museum Nasional. Letaknya cuma di satu kelurahan, Gambir, Jakarta Pusat. Isinya? Beragam sekali. Mulai dari keramik kuno, benda-benda etnografi, sampai koleksi emas dari berbagai kerajaan Nusantara. Tidak semua koleksinya "asli Indonesia", tapi tetap saja ia berstatus museum nasional.
Artikel Terkait
Kisah Sutiadi: Selamat dari Maut di Tikungan Maut Tol Krapyak
Gibran Minta Maaf, Penanganan Bencana di Sumatera Dinilai Belum Optimal
Stephanie Meyerson, PMU Artist Pontianak yang Siap Guncang MasterChef Indonesia
Oknum Polisi Bone Tersangka Pornografi Usai Perlihatkan Alat Kelamin Lewat Video Call